Jumat 16 Oct 2020 16:55 WIB

Aksi di Patung Kuda, Kapolres: Kami Antisipasi Kelompok Nump

Masyarakat diharap tak terpancing dengan isu sehingga ikut-ikutan aksi rusuh.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Agus Yulianto
Anak di bawah umur mengikuti aksi tolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Anak di bawah umur mengikuti aksi tolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua kelompok masa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 14.00 WIB, kedua kelompok itu mulai menyampaikan tuntutannya untuk menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Meskipun bersebalahan, kedua kelompok yang menggelar demonstrasi tak melebur menjadi satu. "Kami apresiasi mahasiswa dari BEM SI yang turun aksi yang kita lihat dan ada aliansi Rakyat Miskin di sisi barat daya. Mereka tidak akan kami gabungkan dan mereka tidak mau digabung," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto di lokasi, Jumat (16/10).

Heru menjelaskan, para kelompok aksi telah berkirim surat ke pihak kepolisian untuk menggelar aksi. Dia menjelaskan, pihaknya sengaja membatasi para demonstran di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jalan Medan Merdeka Barat.

Disinggung terkait adanya kelompok anarkis, Heru mengatakan, telah melakukan langkah pencegahan. Dia menyebut, telah menyisir di stasiun maupun titik-titik yang menjadi tempat berkumpul.

"Kami antisipasi ada kelompok-kelompok yang numpang di area aksi. Sudah kami scaning baik di stasiun, tempat kumpul. Mudah-mudahan tidak ada yang bergabung dan buat suasana rusuh," ujarnya.

Di lokasi, sambung Heru, telah disiagakan setidaknya 650 personel gabungan untuk mengamankan aksi demonstrasi. Dia menyebut, aksi demonstrasi hanya berlangsung hinhga pukul 18.00 WIB.

"Mudah-mudahan masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu tidak bagus sehingga ikut-ikutan aksi rusuh," jelasnya.

Heru mengatakan, hanya dua ke kelompok tersebut yang menggelar aksi di Jakarta Pusat. Sampai saat ini, Dia menyebut, tak ada kelompok demonstran yang diamankan.

"Belum ada. Mudah-mudahan clear temen-temen mahasiswa sehingga kami mengawal lebih enak, nyamanlah untuk mereka aksi," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement