Jumat 16 Oct 2020 17:38 WIB

Banjir dan Longsor Kembali Terjadi di Cicurug Sukabumi

Kejadian ini diperparah karena saluran drainase yang sempit dan banyak sampah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Longsor (Ilustrasi)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Longsor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir dan longsor melanda tiga desa di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Kamis (15/10) sore. Peristiwa ini terjadi karena meluapnya Sungai Cibeber akibat tingginya intensitas hujan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana terjadi pada Kamis, 15 Oktober 2020 sekitar pukul 16.30 WIB. Lokasi bencana berada di Desa Benda, Desa Tenjoayu, dan Desa Pasawan, Kecamatan Cicurug.

"Sekitar pukul 15.00 WIB, wilayah Cicurug dan sekitarnya hujan dengan intensitas cukup tinggi sehingga membuat Sungai Cibeber meluap," ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada wartawan, Jumat (16/10).

Kejadian ini diperparah karena saluran drainase yang kurang baik selain sempit dan banyaknya sampah yang menutup saluran air. Menurut Daeng, di Kampung Sindangpalay RT 06 RW 06 Desa Pasawahan. Di mana ada sebanyak 7 rumah yang dihuni 7 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 28 jiwa.

Ketinggian air sekitar 30 centimeter hingg 70 centimeter. Selanjutnya pada saat pengecekan pukul 19.00 WIB air sudah surut. Daeng menambahkan, bencana juga terjadi di Kampung Benda RT 01 RW 08 Desa Benda yakn longsor mengakibatkan jalan lingkungan antar warga hampir terputus.

Akibatnya jalan hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua sementara tidak bisa lewat. Berikutnya di Kampung Benda RT 04 RW 08 terkikisnya akses jalan lingkungan dan menyebabkan terisolir 5 rumah yang ditempati 5 KK atau terdiri 20 jiwa dan 1 rumah terancam serta 2 rumah terdampak luapan air sungai yg tertutup material longsoran.

Di desa ini pula tepatnya di Kampung Bangkongreang RT 01 RW 07 terendam imbas dari watter land sebanyak 3 rumah yang ditempati 3 KK atau terdiri atas 6 jiwa ketinggian. Ketinggian air sepaha orang dewasa.

Terakhir ungkap Daeng, di Desa Tenjoayu Kampung Cibeber Girang RT 04 RW 04 yang berdampak pada 14 rumah yang dihuni 19 KK dan, 1 mushola. Ketinggian air 10 sentimeter hingga 60 sentimeter. Namun pada pukul 20.00 WIB saat pengecekan air sudah surut.

Di Kampung Tenjoayu RT 03 RW 02 terdaparlt 4 rumah yang dihuni 4 KK atau 15 jiwa terkena dampak banjir watter land dan ketinggian air sepaha orang dewasa. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan taksiran kerugian masih dalam penghitungan.

Langkah penanganan sambung Dang, petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Kecamatan Cicurug, Satpol PP Kecamata Cicurug dan BPBD Kabupaten Sukabumi serta gabungan komunitas relawan melakukan asesment ke lokasi kejadian. Selain itu berkoordinasi dengan Kecamatan Cicurug, Pemdes Tenjoayu, Pemdes Benda, dan Pemdes Pasawahan.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Sulaeman menambahkan, pada musim hujan warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. Sehingga ketika terjadi bencana maka petugas dan warga bisa mengantisipasinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement