Sabtu 17 Oct 2020 08:23 WIB

Pelni Siap Kerahkan Seluruh Armada hingga Akhir Tahun

Operasional kapal akan mengikuti protokol kesehatan yang ketat terhadap penumpang

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah penumpang Kapal Pelni Leuser asal Sampit, Kalimantan Tengah, tiba di Dermaga Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/5/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah penumpang Kapal Pelni Leuser asal Sampit, Kalimantan Tengah, tiba di Dermaga Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan mengerahkan seluruh armada yang meliputi kapal penumpang, kapal perintis, kapal barang, dan logistik, untuk melayani kebutuhan masyarakat pada liburan Natal dan Tahun Baru. 

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya kuncoro mengatakan perusahaan akan mengoperasikan seluruh armadanya.  "Oktober semua kapal kami operasikan, regular servisnya kami jaga, ada 26 kapal penumpang, 45 trayek perintis jalan, tol laut juga (jalan)," ujar Yahya saat media briefing di Jakarta, Jumat (16/10).

Yahya menyampaikan operasional kapal juga akan mengikuti protokol kesehatan yang ketat terhadap penumpang maupun ABK. Pelni mewajibkan seluruh calon penumpang untuk melakukan rapid test. Pelni juga hanya menyediakan 50 persen dari total kapasitas penumpang secara keseluruhan. 

"Saat ini yang masih menjadi persyaratan adalah rapid test, kecuali untuk kapal perintis yang memang wilayahnya tidak memiliki alat rapid dan wilayahnya zona hijau," ucap Yahya. 

Selain penumpang, lanjut Yahya, Pelni juga mengharuskan para ABK yang berhubungan dengan penumpang untuk mengenakan alat pelindung diri (APD).

Pelni, kata Yahya, berharap liburan akhir tahun yang merupakan masa puncak penumpang berdampak juga pada kenaikan jumlah penumpang kapal Pelni. Hal ini sangat membantu perusahaan yang mengalami dampak dari pandemi Covid-19.

Yahya mengatakan empat industri yang paling terdampak pandemi ialah industri pariwisata, industri manufaktur, UMKM, dan transportasi massa. Akibat pandemi, ucap Yahya, Pelni tak mampu mengoperasikan seluruh armada lantaran adanya penutupan pada pelabuhan dan kebijakan larangan mudik pada masa puncak lebaran lalu.

Di sisi lain, Pelni juga mengemban tugas untuk memastikan distribusi logistik tetap berjalan, menjaga biaya logistik agar tidak semakin tinggi, serta menjaga kontinuitas dan kualitas komoditi di daerah. Pelni bersyukur kapal penumpang telah kembali diperbolehkan beroperasi pada pertengahan tahun. 

Kata Yahya, sejak kapal penumpang diizinkan beroperasi kembali pada Mei 2020, produksi penumpang kapal Pelni pada periode Mei hingga September telah membawa 294.973 penumpang. Angka tersebut memang mengalami penurunan turun sebesar 89 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Namun Yahya menyebut mulai adanya tren kenaikan penumpang dibanding saat masa-masa awal pandemi."Terjadi kenaikan penumpang triwulan III sebanyak 204.583 persen atau naik 308 persen dibandingkan triwulan II yang hanya sebesar 66.289 penumpang," kata Yahya menambahkan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement