REPUBLIKA.CO.ID, Sejatinya setiap anggota tubuh akan memberikan kesaksiannya di akhirat tentang apa saja yang dikerjakannya ketika di dunia.
Orang-orang yang berdusta, menyembunyikan kebenaran, mencuri, dan perbuatan dosa lainnya mungkin saja bisa lolos dari jerat hukum dunia.
Tetapi anggota tubuh mereka akan menjadi saksi tentang perbuatan-perbuatan mereka di hari pembalasan. Sehingga orang-orang itu memperoleh ganjaran setimpal dari amal-amalnya yang luput dari hukum dunia.
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS Yasin: 65).
Berdasarkan tafsir Kementerian Agama tentang ayat 65 pada surat Yasin dijelaskan bahwa ketika menerima azab di neraka, ada sebagian orang-orang kafir yang mengingkari perbuatan jahat mereka di dunia yang diterangkan dalam firman Allah SWT:
ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ “Kemudian ada jawaban bohong mereka, kecuali berkata, "Demi Allah, ya Tuhan kami, kami mempersekutukan Allah."(QS Al-An'am: 23).
Maka pada ayat 65 ini, Allah mewajibkan mereka menutup mulut-mulut mereka sehingga mereka tidak dapat mengatakan atau mendebat adanya perbuatan mereka. Apalagi tangan-tangan mereka kemudian berbicara dan kaki-kaki mereka menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan, sehingga mereka tidak mungkin lagi mengelak atas perbuatan-perbuatan mereka yang melawan agama. Pada hari akhir ini, kesepakatan dengan seadil-adilnyanya sesuai dengan segala perbuatan mereka di dunia.
Menurut riwayat Anas bin Malik dikatakan: Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Kami sedang berada di sisi Nabi SAW, tiba-tiba beliau tertawa. Kata beliau," Tahukah kamu mengapa saya tertawa? Kami menjawab, "Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu". Beliau menyatakan, "(Saya tertawa) karena adanya pembicaraan antara seorang hamba dengan Tuhannya". Hamba menyatakan, "Wahai Tuhanku, bukankah Engkau telah menyelamatkan aku dari kezaliman?" Ya benar, kamu telah Aku selamatkan," jawab Tuhannya. Hamba berkata, "Sesungguhnya aku tidak akan berada di atas diriku kecuali seorang saksi dari padaku."Tuhannya menjawab, "Cukup, kamu menjadi saksi atas dirimu dan para malaikat pencatat amal juga menjadi saksi.” Nabi SAW lalu berkata "Kemudian mulut hamba yang ditutup, lalu anggota-anggota badan diperintahkan untuk berbicara, "Bicaralah! Kata Nabi SAW lagi, “Maka anggota-anggota badan itu berbicara (sesuai perbuatannya). (HR Imam Abu Ya'la al-Maushuli)
Banyak ayat-ayat Alquran yang menerangkan tentang persaksian anggota tubuh manusia terhadap perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia ini, di antaranya adalah firman Allah:
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang terlebih dahulu mereka kerjakan.” (QS An-Nur: 24)
Allah menjadikan tangan dan kaki berbicara sebagai saksi karena tanganlah yang melakukan perbuatan itu, sedang kaki ikut menyaksikan apa yang dikerjakan oleh tangan itu. Jadi perbuatan tangan merupakan suatu ikrar atau pengakuan, sedangkan perkataan kaki merupakan persaksian.
Jika semua perbuatan buruk seorang manusia dibukakan dan proposal hidup di dunia dan tidak diketahui orang banyak maka ia merasa malu dan sukar bergabung di muka mereka.
Bahkan banyak pula di antara manusia yang membunuh dirinya karena tidak sanggup menahan rasa malu itu. Di akhirat, mereka akan mengalami apa yang mereka tidak dapat mengalami dan mengaturnya semasa hidup di dunia.