Jumat 16 Oct 2020 18:51 WIB

PGN Ajukan Harga Khusus Lapangan Kepodang

PGN akan terus menguatkan bisnis distribusi dan transmisi gas bumi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
PGN mengajukan harga khusus Lapangan Kepodang.
Foto: PGN
PGN mengajukan harga khusus Lapangan Kepodang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saka Energy Muriah Ltd (SEML), cucu usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) siap kembali menyalurkan gas dari Lapangan Kepodang untuk pemenuhan kebutuhan gas untuk Pembangkit Listrik Tambak Lorok, Jawa Tengah.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Syahrial Mukhtar mengatakan, seiring dengan mulai kembali berproduksinya Lapangan Kepodang, maka gas sudah bisa kembali mengalir ke PLTG Tambak Lorok. Secara operasional, pengaliran gas dari Lapangan Kepodang siap untuk dilaksanakan.

Baca Juga

"Pengaliran gas dari Lapangan Kepodang diperlukan secepatnaya dalam rangka melakukan performance test atas kinerja sumur dan surface production facility," kata Syahrial, Jumat (16/10).

Syahrial mengatakan, Lapangan Kepodang berpotensi memproduksi gas bumi dengan rata-rata volume 15 BBTUD, selama periode penyaluran 37 bulan sejak pengaliran gas yang pertama kali (gas in).

Gas Lapangan Kepodang diperkirakan bisa diproduksi sekitar 10 juta hingga 20 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Saka Energi juga berencana akan memperbaiki portofolio perusahaan dengan melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di WK Muriah.

Menurut Syahrial, untuk mendukung pengaliran gas bumi Kepodang-Tambak Lorok, direncanakan dengan skema PJBG antara PGN dan PLN. Saat ini, Saka Energy Muriah sedang dalam proses pengajuan alokasi dan harga gas ke SKK Migas dengan skema tersebut.

"Di sisi lain, kami juga masih menunggu persetujuan dari Kementerian ESDM agar penyaluran gas ke Pembangkir listrik Tambak Lorok mendapatkan manfaat Keputusan Menteri ESDM 91K/ 2020 sehingga dapat mendorong produksi listrik yang lebih efisien," ujar Syahrial.

Gas dari Lapangan Kepodang nantinya akan kembali mengalir melalui pipa tranmisi Kalija I yang dikelola PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) dengan panjang sekitar 201 kilometer.

Direktur Utama PGN, Suko Hartono mengatakan, dengan kembali diaktifkannya Lapangan Kepodang menjadi momentum bagi KJG dan Saka Energi sebagai bagian dari subholding gas PT Pertamina (Persero) dalam mendukung percepatan monetisasi hulu Lapangan Kepodang.

"PGN akan terus menguatkan bisnis distribusi dan transmisi gas bumi, serta berupaya untuk terus memberikan excellence service kepada pelanggan di seluruh sektor," kata Suko.

Kembali produksinya Lapangan Kepodang diharapkan dapat memperkuat portofolio PGN sebagai Subholding Gas dan merupakan wujud nyata dukungan dalam menjaga lifting migas nasional.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement