REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki akan segera merilis strategi kecerdasan buatan (AI) nasionalnya yang telah disiapkan oleh upaya bersama antara badan publik, swasta dan akademis.
"Kami melakukan yang terbaik untuk membingkai inisiatif di seluruh dunia tentang pengembangan AI," kata Menteri Industri dan Teknologi Turki Mustafa Varank selama konferensi Turki-Hongaria tentang kecerdasan buatan dan teknologi tinggi.
Menurut Varank, tanggung jawab utama pembuat kebijakan harus merancang kebijakan holistik yang akan mempromosikan kesejahteraan sosial, nilai-nilai kemanusiaan, dan kerangka hukum yang adil.
"Dalam strategi kami, kami memberikan penekanan khusus pada aspek terpenting dari kebijakan AI seperti pengembangan bakat, penelitian ilmiah, etika dan inklusi, serta infrastruktur digital," kata dia lagi.
Saat ini pemerintah Turki sedang dalam proses penataan lembaga kecerdasan buatan nasionalnya. Varank menekankan akan mempertemukan para peneliti, perusahaan sektor swasta, pengusaha, dan lembaga publik dengan pendekatan berbasis kreasi.
Turki menempati urutan ke-16 di dunia berdasarkan jumlah publikasi dalam AI. Lembaga penelitian nasional TUBITAK telah mendanai hampir 2.000 proyek dalam 10 tahun terakhir, termasuk dalam studi mendalam, pembelajaran mesin, sistem pendukung keputusan, e-commerce, dan data besar
Varank mengatakan Turki dan Hongaria memiliki pendekatan serupa untuk kebijakan AI dan kedua negara dapat bekerja sama untuk mendukung seluruh rantai nilai AI dari pembuatan data hingga mengembangkan produk bersama.