Sabtu 17 Oct 2020 09:18 WIB

Tokoh Nasional Diminta Bersatu Seperti Jokowi dan Prabowo

Kegaduhan yang terjadi selama ini membuat anak bangsa menjadi terbelah.

Dua capres 2019, yaitu Jokowi dan Prabowo kini bersatu dalam pemerintahan periode 2019-2014.
Foto: Republika
Dua capres 2019, yaitu Jokowi dan Prabowo kini bersatu dalam pemerintahan periode 2019-2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elite politik dan tokoh nasional diminta menghentikan kegaduhan dan melakukan rekonsiliasi untuk mewujudkan Indonesia bersatu yang lebih baik. Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama, mengatakan, keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bergabung ke pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai bentuk rekonsiliasi.

Langkah itu dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak terus terbelah menjadi dua kubu. “Kegaduhan yang terjadi selama ini membuat anak bangsa menjadi terbelah. Seharusnya mereka yang bertikai bisa mencontoh Prabowo yang melakukan rekonsiliasi dengan Pak Jokowi pasca Pilpres 2019,” ujar aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HIM) tersebut di Jakarta, Sabtu (16/10).

Menurut Haris, menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang, para pemuda hendaknya bersatu dan bangkit. Selain itu, pemuda juga tidak boleh tercerai-berai karena sebuah perbedaan politik.

“Meskipun kita berbeda, semangat persatuan harus kita pelihara dengan baik. Jangan ada perpecahan pemuda di Tanah Air. Oleh karena, itu jelang Hari Sumpah Pemuda, KNPI sekali lagi menegaskan agar semua tokoh masyarakat dapat bersatu dan berekonsiliasi, hilangkan semua kegaduhan,” kata Haris.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement