REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elite politik dan tokoh nasional diminta menghentikan kegaduhan dan melakukan rekonsiliasi untuk mewujudkan Indonesia bersatu yang lebih baik. Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama, mengatakan, keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bergabung ke pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai bentuk rekonsiliasi.
Langkah itu dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak terus terbelah menjadi dua kubu. “Kegaduhan yang terjadi selama ini membuat anak bangsa menjadi terbelah. Seharusnya mereka yang bertikai bisa mencontoh Prabowo yang melakukan rekonsiliasi dengan Pak Jokowi pasca Pilpres 2019,” ujar aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HIM) tersebut di Jakarta, Sabtu (16/10).
Menurut Haris, menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang, para pemuda hendaknya bersatu dan bangkit. Selain itu, pemuda juga tidak boleh tercerai-berai karena sebuah perbedaan politik.
“Meskipun kita berbeda, semangat persatuan harus kita pelihara dengan baik. Jangan ada perpecahan pemuda di Tanah Air. Oleh karena, itu jelang Hari Sumpah Pemuda, KNPI sekali lagi menegaskan agar semua tokoh masyarakat dapat bersatu dan berekonsiliasi, hilangkan semua kegaduhan,” kata Haris.