REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR-- Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas dukungan DPR RI terhadap program-program Kementerian Sosial. Dukungan DPR dapat dilihat dari terus meningkatnya anggaran Kemensos khususnya dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.
Mensos Juliari menyatakan, terus meningkatnya anggaran Kementerian Sosial dalam penanganan dampak pandemi tidak lepas dari kerja sama dan dukungan kuat dari DPR.
"Kepada Ketua DPR Ibu Puan Maharani kami sampaikan terima kasih dan apresiasi. Kerja bersama antara pemerintah dengan DPR sangat positif berdampak pada kinerja Kemensos dalam penanganan dampak pandemi Covid-9," kata Mensos Juliari di Denpasar (16/10).
Hari ini, Jumat (16/10), Menteri Sosial Juliari P. Batubara bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mendampingi Ketua DPR Puan Maharani, hadir di Bali menyaksikan pencairan bansos di dua lokasi.
Pertama di Desa Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Di sini rombongan menyaksikan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Sosial Beras (BSB).
Kedua, rombongan menyaksikan simulasi penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako oleh Bank BTN di lokasi e-Warong KUBE di Kecamatan Denpasar Selatan. Ketua DPR RI Menteri Sosial, Menteri PPPA berdialog dengan penerima manfaat.
Dalam sambutannya, Puan berpesan kepada masyarakat Bali agar mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. "Selama vaksin dan obat belum ditemukan, saya minta bapak ibu bersabar dengan mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Ketua DPR juga melakukan fungsi pengawasan dengan mengecek dan berdialog dengan para penerima manfaat. Ia bertanya tentang segala sesuatu terkait dengan pemanfaatan dana bantuan yang diterima KPM.
Saat mengecek di loket pembelian komuditas pangan, Puan mendapati harga tempe yang diketahui berharga Rp2000/potong atau ebih tinggi dari harga di pasar. Di lain pihak, Puan tampak puas dengan jawabnya KPM yang rata-rata memanfaatkan bantuannya untuk keperluan penting.
Dalam menyelenggarakan tugas perlindungan sosial, anggaran Kemensos mengalami peningkatan dari pagu Rp62, 7 triliun meningkat menjadi Rp104, 4 triliun, kemudian Rp124 triliun dan saat ini Rp134,008 triliun.
Sejalan dengan meningkatnya anggaran, realisasi anggaran juga meningkat. Realisasi anggaran per 14 Oktober mencapai 82,18%. "Tingginya realisasi juga tidak lepas dari pengawasan dan kerja sama yang baik dengan DPR," katanya.
Jumlah penerima manfaat program Keluarga Harapan (PKH) di Propinsi Bali sejumlah 94.300 KPM dengan nilai bantuan sebesar Rp47,150 miliar yang tersebar di 9 kabupaten/kota. Jumlah penerima manfaat BPNT/Kartu Sembako di Propinsi Bali sebanyak 174.480 KPM tersebar di 9 kabupaten/kota. Hingga Oktober 2020, Propinsi Bali telah mendapatkan bantuan sebesar Rp319,452 miliar.
Untuk BST, jumlah penerima manfaat di Provinsi Bali sebanyak 189.635 KPM dengan nilai Rp568,869 miliar. Dan untuk BSB di Provinsi Bali menjangkau 86.566 KPM dengan volume beras sebanyak 3.895.470 kg, atau senilai Rp39.024.818.460.