REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Azerbaijan mengatakan, sebanyak 12 warga sipil tewas dalam serangan Armenia di Kota Ganja, Sabtu (17/10). Serangan tersebut juga melukai puluhan orang lainnya.
Kantor Kejaksaan Agung Azerbaijan mengatakan dua peluru besar menghantam gedung apartemen di kota kedua terbesar di negara itu. Belum ada tanggapan resmi dari Armenia mengenai hal ini.
Media Turki, TRT World melaporkan sebuah misil menghantam pemukiman padat penduduk di pusat kota Ganja. Sekitar 60 kilometer dari medan pertempuran di Nagorno-Karabakh. Banyak warga yang tewas tertimpa reruntuhan gedung yang hancur karena tembakan.
Seorang staf kantor kepresidenan Azerbaijan, Hikmet Hajiyev mencicit di Twitter, setidaknya sudah 20 gedung hancur oleh serangan rudal Armenia.
Satu rudal Armenia jatuh di dekat sekolah di kota Ganja. Rudal lainnya mengincar gedung perumahan yang kini benar-benar hancur. Tim search and rescue terus melakukan pencarian bila ada yang masih tertimbun reruntuhan. "Warga terus menyelamatkan orang dari reruntuhan bersama layanan unit darurat," kata Hajiyev.
Sementara Kantor Kejaksaan Azerbaijan mengatakan pasukan bersenjata Armenia mengincar pembangkit listrik tenaga air di Mingachevir. Tapi serangan tersebut berhasil diadang dan dihancurkan oleh pertahanan Angkatan Udara Azerbaijan.
Turki mengencam keras serangan di Ganja dan Mingachevir. Juru bicara kantor kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengutuk serangan tanpa pandang bulu Armenia ke pemukiman warga Azerbaijan.
"Armenia terus melakukan kejahatan perang bahkan saat gencatan senjata, seperti di Khojali, yang membunuh perempuan, anak-anak, orang lanjut usia dan warga sipil tanpa pandang bulu, Armenia akan membayar mahal pembunuhan dan aksi melanggar hukum ini, Turki bersama Azerbaijan hingga akhir," cicit Kalin di Twitter.