REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, berharap timnya menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya ketika menjamu Arsenal dalam lanjutan Liga Primer Inggris, di Stadion Etihad, Sabtu (17/10) malam WIB. Penampilan City sejauh ini tidak konsisten di Liga Primer.
Mengawali musim dengan kemenangan atas Wolves 3-1, City mengalami kekalahan 2-5 dari Leicester City, dan bermain imbang 1-1 saat bermain dengan Leeds United. Guardiola harus memutar otak saat melawan Arsenal karena tanpa pemain pentingnya Kevin De Bruyne.
Kendati demikian, Guardiola menganggap itu adalah tantangan ideal untuk menemukan bentuk permainan terbaiknya. Dari laga nanti akan menjadi momentum mengembalikan konsistensi.
"(Hari ini) kami memiliki kesempatan untuk menemukan diri kami sendiri. Kami harus melihat apa yang mereka lakukan, tetapi harus menemukan siapa kami sebagai tim," ujar Guardiola dilansir dari Manchestereveningnews, Sabtu (17/10).
Guardiola menjelaskan mengenai perjalanan timnya yang belum konsisten. Ketika melawan Wolves, anak asuhnya bermain bagus selama 60 menit. Kemudian melawan Leicester hanya bermain bagus 25 menit dan 30 menit ketika menghadapi Leeds. Ia akan terus mencoba agar konsisten hingga 90 menit.
Terakhir kali pertemuan City dengan Arsenal terjadi di semifinal Piala FA. Pasukan Mikel Arteta sukses meraih kemenangan 2-0. The Gunners terlihat menjadi tim jauh lebih matang di bawah arahan Arteta. Kendati demikian, Guardiola ingin mengambil pelajaran dari kekalahan Arsenal di Piala FA.
Mantan pelatih Barcelona itu menilai Arteta menjadikan Arsenal sebagai tim bagus. The Gunners menunjukkan lebih besar keinginannya mencapai final Piala FA daripada City waktu itu. Itu adalah modal bagi tim bahwa rasa lapar terhadap trofi dan keinginan memenangkan pertandingan sangat penting dalam sepak bola.
"Untuk seorang pelatih yang tiba belum lama dan mencapai final, itu luar biasa. Bagi kami itu hanya semifinal dan mereka memiliki lebih banyak keinginan dan itulah alasannya,” kata Guardiola menjelaskan.