Sabtu 17 Oct 2020 18:36 WIB

Jacinda Ardern Menang Telak dalam Pemilu Selandia Baru

Kemenangan telak ini adalah hadiah dari pemilih atas keberhasilan Ardern atasi Covid.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Foto: AP Photo/Mark Baker
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern

REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND -- Partai Buruh yang mengusung Perdana Menteri Jacinda Ardern menang telak dalam pemilihan umum Selandia Baru pada Sabtu. Kemenangan ini adalah hadiah dari para pemilih atas respons cepat tegas Ardern terhadap Covid-19.

Dengan kemenangan telak itu, Ardern (40) dapat membentuk pemerintahan partai tunggal pertama.  Ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sejak Selandia Baru menerapkan sistem pemilihan proporsional 24 tahun yang lalu.

Baca Juga

Biasanya partai harus membentuk koalisi untuk dapat memerintah, tapi kali tampaknya Ardern dan Partai Buruh akan menjadi penguasa satu-satunya."Ini adalah perubahan bersejarah," kata komentator politik Bryce Edwards dari Universitas Victoria di Wellington. 

Ia menggambarkan pemungutan suara itu sebagai salah satu perubahan terbesar dalam sejarah pemilihan umum Selandia Baru dalam 80 tahun.

Partai Buruh berada di jalur untuk memenangkan 64 dari 120 kursi di parlemen negara itu, yang merupakan capaian tertinggi oleh partai mana pun sejak Selandia Baru mengadopsi sistem pemungutan suara proporsional pada 1996.

Partai Buruh yang Ardern pimpin mendapatkan suara hampir dua kali lipat dari lawannya Partai Nasional.

"Tampaknya ini kemenangan terbaik kami sejak tahun 1940-an, pertama-tama dan paling utama ini tidak hanya prestasi yang luar biasa bagi perdana menteri, tapi juga seluruh tim Buruh dan pergerakan Buruh," kata Menteri Tenaga Kerja David Parker, Sabtu (17/10).

Jumlah pemilih yang memberikan suara dua pekan lebih awal dari hari pemungutan suara mencetak rekor. Selama kampanye, Ardern tampak seperti bintang yang dipuja kemana pun ia pergi.

Popularitasnya meroket pada awal tahun ini setelah berhasil menghilangkan virus Corona dari Selandia Baru. Saat ini sudah tidak ada kasus Covid-19 aktif di negara berpenduduk 5 juta orang itu.

Tidak seperti sebagian besar negara lain di dunia, masyarakat Selandia Baru sudah tidak lagi diwajibkan memakai masker dan jaga jarak di ruang publik. Pada masa jabatan periode pertama tahun 2017 lalu Ardern harus membentuk koalisi dengan dua partai lainnya.

Satu tahun berikutnya ia pemimpin dunia kedua yang melahirkan saat menjabat. Ia menjadi sosok idola bagi para ibu pekerja di seluruh dunia. Banyak orang yang menilai Ardern kebalikan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.  

Ketika menangani penembakan massal yang dilakukan supremasi kulit putih di dua masjid di Christchurch. Kepemimpinannya yang penuh simpati mendapat sanjungan dari seluruh dunia.  

Peristiwa yang menewaskan 51 orang itu mendorong Ardern meloloskan undang-undang yang melarang kepemilikan senjata api semi-otomatis. Ia juga dianggap berhasil mengatasi pandemi virus Corona.

Pada akhir bulan Maret, saat hanya 100 orang yang terinfeksi virus Corona. Ardern dan menteri kesehatannya memberlakukan karantina nasional yang ketat dengan motto 'Go hard and go early'. Ia menutup perbatasan dan berambisi benar-benar menghilangkan virus sepenuhnya dibandingkan hanya mencoba mengendalikan penyebarannya.

Memanfaatkan letak geografis Selandia Baru yang cukup terpencil. Strategi itu berhasil. Dalam 102 hari Negeri Kiwi berhasil menghilangkan penularan virus korona di masyarakat sebelum akhirnya ada klaster baru pada bulan Agustus lalu di Auckland. Ardern menerapkan karantina wilayah di Auckland dan wabah pun kembali menghilang.

sumber : AP/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement