Ahad 18 Oct 2020 16:30 WIB

Kemenhub Siapkan Bus dengan Layanan Bagasi Sepeda Lipat

Bagasi gratis mendorong warga menjadikan sepeda sebagai alternatif transportasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek  Kementerian Perhubungan (BPTJ- Kemenhub),   Polana B. Pramesti,  meninjau kesiapan Bus JR Conn menyediakan bagasi gratis untuk penumpang yang membawa sepeda lipat di Halte Hollywood Junction Jababeka, Cikarang Kabupaten Bekasi, Rabu (14/10)
Foto: Kemenhub
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan (BPTJ- Kemenhub), Polana B. Pramesti, meninjau kesiapan Bus JR Conn menyediakan bagasi gratis untuk penumpang yang membawa sepeda lipat di Halte Hollywood Junction Jababeka, Cikarang Kabupaten Bekasi, Rabu (14/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyediakan bus dengan layanan bagasi sepeda lipat. Layanan tersebut disediakan di bus Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion). 

“Layanan bagasi gratis bagi sepeda lipat pada JR Connexion merupakan salah satu terobosan baru yang dapat mendorong masyarakat untuk menjadikan sepeda tidak hanya dimanfaatkan untuk olahraga saja, namun juga menjadi salah satu alternatif dalam bertransportasi pada aktivitas sehari-hari seperti bekerja, berbelanja, dan sebagainya,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri kegiatan olahraga di Kawasan Jababeka Residence, Cikarang, Ahad (18/19). 

Baca Juga

Dari delapan operator JR Connexion yang saat ini beroperasi, enam diantaranya memiliki 14 unit bus yang memiliki layanna bagasi sepeda lipat. Bus tersebut beroperasi ke 10 rute yang telah menyiapkan fasilitas bagasi gratis bagi pengguna JR Connexion yang membawa sepeda lipat. 

Budi menjelaskan, saat ini Non Motorised Transportation (NMT) seperti sepeda menjadi salah satu pilar penting dari penyelenggaraan transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. NMT menurutnya sangat terkait langsung dengan isu-isu global seperti isu lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.

“NMT dalam bentuk jalan kaki dan bersepeda dikenal di seluruh dunia sebagai bagian dari sistem transportasi perkotaan. Kami tengah berupaya menjadikan Indonesia negara yang ramah bagi pejalan kaki dan sepeda melalui pembangunan fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya,” jelas Budi. 

Budi menuturkan, penggunaan sepeda menjadi bagian dari kebiasaan bertransportasi massal khususnya terkait dengan first mile dan last mile. First mile merupakan tahapan bertransportasi dari titik awal menuju sarana transportasi massal terdekat sedangkan last mile adalah tahapan bertransportasi setelah dari angkutan umum massal menuju titik tujuan terakhir. 

First mile dan last mile ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki dan bersepeda dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Misalnya dari rumah menuju ke halte bus atau stasiun bisa menggunakan sepeda (First Mile). Kemudian ketika sampai halte atau stasiun tujuan dapat kembali menggunakan sepeda untuk menuju ke kantor atau tempat yang dituju lainnya (Last Mile),” jelas Budi.

Dia menambahkan, upaya lain yang tengah dilakukan pemerintah dalam menghadirkan transportasi ramah lingkungan juga dilakukan dengan mendorong pihak swasta untuk merealisasikan kawasan berkonsep transit oriented development (TOD) seperti yang ada di kawasan Jababeka. Kawasan Jababeka merupakan salah satu kawasan TOD yang telah mendapatkan rekomendasi teknis dari BPTJ pada 12 Juni 2019. 

Kawasan TOD yang mengusung konsep hunian yang terintegrasi dengan simpul transportasi publik seperti LRT, MRT, Shuttle Bus,  Kereta Api, dan fasilitas NMT seperti sepeda dan berjalan kaki. Dengan integrasi tersebut, Budi mengharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal. 

“Dampak positif lain yaitu akan mendorong tumbuhnya gaya hidup sehat melalui penyediaan fasilitas yang ramah bagi para pejalan kaki dan pesepeda,” tutur Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement