Ahad 18 Oct 2020 17:40 WIB

Pembangunan Underpass Dewi Sartika Depok Segera Dilanjutkan

Pembangunan underpass yang tertunda karena Covid-19 dilanjutkan pada 2021.

[Ilustrasi] Jalan Dewi Sartika, Kota Depok, Jawa Barat.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
[Ilustrasi] Jalan Dewi Sartika, Kota Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rencana pembangunan 'underpass' (jalan tembus di bawah permukaan tanah) di perlintasan rel kereta api Jalan Dewi Sartika Kota Depok, Jawa Barat, segera dilanjutkan pada 2021. Pembangunan underpass ini tertunda karena Covid-19.

"Harusnya pelaksanaan tahun 2020 ini sudah dilakukan, namun karena kondisi Covid-19, pembebasan lahannya tertunda. Fisiknya juga tertunda. Seharusnya di perubahan sudah dilakukan juga lelang fisik. Ternyata juga tidak bisa dilakukan," kata mantan Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Imam Budi Hartono di Depok, Ahad (18/10).

Baca Juga

Imam menjelaskan, pembangunan 'underpass' di Jalan Dewi Sartika merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Karena saya sudah mencalonkan sebagai Wakil Wali Kota Depok, tidak memantau lagi. Namun Insya Allah 2021 akan dilaksanakan pembangunan (underpass)," kata Imam.

Sebelumnya ketika Imam menjadi ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat sudah ada kesepakatan pembebasan lahan dari pemerintah Kota dan pembangunan fisik underpass dari Pemprov Jawa Barat. Saat itu, ia mengatakan, ia mendorong pelaksanaan pembangunan underpass dikerjakan untuk mengatasi kemacetan di Jalan Dewi Sartika.

"Karena kena Refocusing Covid-19 jadi ditunda. Anggarannya ratusan miliar untuk 'underpass' itu," kata Imam.

Imam mengatakan selain itu juga perlintasan rel kereta api di Citayam pun sama akan dibangun oleh Pemrov Jawa Barat. Kalau untuk perlintasan rel kereta di Citayam, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Sama di Citayam juga akan dibangun underpass. Ada dua wilayah Depok dan Bogor ditangani provinsi. DED sudah ada," katanya.

"Underpass bisa menyelesaikan persoalan kemacetan, karena ada Undang-Undang yang isinya tidak boleh ada bidang Jalan dengan rel kereta api. Kalau underpass 100 persen bisa selesai, juga 100 persen kemacetan juga selesai," kata Imam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement