Relawan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) membersihkan dan menata batu nisan di komplek makam Raja-Raja abad ke-16 masehi di Gampong Pande, Banda Aceh, Aceh, Ahad (18/10/2020). Aksi pembersihan makam dan menata kembali batu nisan yang dilakukan aktivis dan relawan MAPESA sebagai upaya untuk menyelamatkan situs peninggalan sejarah dan cagar budaya. (FOTO : ANTARA/Irwansyah Putra)
Relawan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) membersihkan dan menata batu nisan di komplek makam Raja-Raja abad ke-16 masehi di Gampong Pande, Banda Aceh, Aceh, Ahad (18/10/2020). Aksi pembersihan makam dan menata kembali batu nisan yang dilakukan aktivis dan relawan MAPESA sebagai upaya untuk menyelamatkan situs peninggalan sejarah dan cagar budaya. (FOTO : ANTARA/Irwansyah Putra)
Relawan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) membersihkan dan menata batu nisan di komplek makam Raja-Raja abad ke-16 masehi di Gampong Pande, Banda Aceh, Aceh, Ahad (18/10/2020). Aksi pembersihan makam dan menata kembali batu nisan yang dilakukan aktivis dan relawan MAPESA sebagai upaya untuk menyelamatkan situs peninggalan sejarah dan cagar budaya. (FOTO : ANTARA/Irwansyah Putra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Relawan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) membersihkan dan menata batu nisan di komplek makam Raja-Raja abad ke-16 masehi di Gampong Pande, Banda Aceh, Aceh, Ahad (18/10/2020).
Aksi pembersihan makam dan menata kembali batu nisan yang dilakukan aktivis dan relawan MAPESA sebagai upaya untuk menyelamatkan situs peninggalan sejarah dan cagar budaya.
sumber : Antara
Advertisement