Ahad 18 Oct 2020 21:36 WIB

Bekasi Utara Jadi Penyumbang Kasus Covid-19 Tertinggi

Tiga kelurahan dengan kasus tertinggi ada di Kecamatan Bekasi Utara.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Friska Yolandha
Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bekasi masih tinggi. Ada lima Pada Rabu (14/10) kemarin total kumulatif Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 5.296 kasus.
Foto: Prayogi/Republika
Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bekasi masih tinggi. Ada lima Pada Rabu (14/10) kemarin total kumulatif Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 5.296 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bekasi masih tinggi. Pada Rabu (14/10) kemarin total kumulatif Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 5.296 kasus. Dari total tersebut, terdapat lima kecamatan dan lima kelurahan penyumbang kasus terbanyak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, menuturkan, peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh tracing yang dilakukan pemerintah kota.

“Ada wilayah yang menyumbang kasus terbanyak. Salah satunya itu, karena kita terus mencari, prinsipnya adalah ketika kita mencari kita akan menemukan,jumlah yang kita temukan pastinya akan banyak,” jelas Dezy kepada wartawan, Ahad (18/10).

Dia memerinci, lima kecamatan dengan kasus tertinggi ada di Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 841 kasus, Bekasi Timur 649 kasus, Bekasi Barat 644 kasus, Bekasi Selatan 554 kasus, dan Mustikajaya 399 kasus. Sedangkan, kelurahan dengan kasus Covid-19 tertinggi ada di Kaliabang Tengah 213 kasus, Kayuringin Jaya 209 kasus, Teluk Pucung 186 kasus, Duren Jaya 184 kasus, dan Harapan Jaya 180 kasus. 

“Tiga kelurahan dengan kasus tertinggi ada di Kecamatan Bekasi Utara,” jelasnya.

Dezy menambahkan, mayoritas angka positif yang ditemukan adalah orang-orang yang tak memiliki keluhan maupun penyakit penyerta atau orang tanpa gejala (OTG). Sehingga, tindakan yang dilakukan adalah menyarankan untuk melakukan isolasi selama 10 hari.

“OTG sebagian besar. Nah kalau orang OTG ini yang penting kita kasih edukasi, dia harus bertahan minimal dari saat dia temukan 10 hari itu dia mau mengisolasi dirinya dulu mau di rumah atau di mananya isolasi mandiri dulu,” terangnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement