Senin 19 Oct 2020 04:50 WIB

Warga Bogor Terkonfirmasi Positif Covid-19 Bertambah 20

20 kasus terkonfirmasi positif pada hari ini tersebar di lima kecamatan

Warga menggunakan masker berjalan di samping mural bergambar COVID-19 di jalan Roda 2 Gang Mesin RT 01/01, Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogoror masih berada dalam zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19 dengan kumulatif kasus positif sebanyak 1.511 pasien.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Warga menggunakan masker berjalan di samping mural bergambar COVID-19 di jalan Roda 2 Gang Mesin RT 01/01, Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogoror masih berada dalam zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19 dengan kumulatif kasus positif sebanyak 1.511 pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah warga Kota Bogor terkonfirmasi positif Covid-19 pada Ahad bertambah 20 orang. Sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 di Kota Bogor menjadi 1.760 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, melalui data harian penanganan Covid-19 di Kota Bogor, Ahad (18/10) menyebutkan 20 kasus terkonfirmasi positif pada hari ini tersebar di lima kecamatan dari enam kecamatan di Kota Bogor.

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dari 20 kasus positif tersebut, sebarannya meliputi delapan kasus di Kecamatan Bogor Barat, empat kasus di Kecamatan Bogor Tengah. Lalu masing-masing tiga kasus di Kecamatan Bogor Utara dan Tanah Sareal, serta dua kasus di Kecamatan Bogor Selatan. "Di Kecamatan Bogor Timur, tidak ada yang terkonfirmasi positif," katanya.

Baca Juga

Sebanyak 20 kasus positif tersebut, berdasarkan usia, sebanyak 17 kasus positif adalah usia produktif yakni kisaran usianya 19 tahun hingga 54 tahun. Namun, ada seorang bayi berusia 0 tahun yang terkonfirmasi positif. "Bayi ini tertular dari klaster mana, masih dalam pelacakan," kata Retno.

Dua kasus positif lainnya adalah remaja berusia 14 tahun. Pertama, warga Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Bogor Barat yang tertular Covid-19 dari klaster keluarga. Kedua, warga Kelurahan Kayumanis Kecamatan Tanah Sareal yakni tertular Covid-19 dari klaster luar kota.

Menurut Retno, klaster keluarga, klaster perkantoran dan klaster luar kota, menjadi tiga besar klaster penularan Covid-19 di Kota Bogor. Guna mengurangi dan menekan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor, kata dia, Pemerintah Kota Bogor terus gencar melakukan kampanye protokol kesehatan dan mengurangi pegawai bekerja dari kantor sampai 50 persen.

Pemerintah Kota Bogor juga telah membentuk Tim Elang untuk melakukan pengawasan warga menggunakan masker. Serta Tim Merpati untuk memberikan edukasi warga menerapkan protokol kesehatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement