REPUBLIKA.CO.ID, GHOR -- Bom mobil yang mengincar markas kepolisian menewaskan 12 warga sipil Afghanistan. Serangan yang terjadi di kota Feroz Koh, sebelah barat Provinsi Ghor ini juga melukai lebih dari 100 orang.
Tingkat kekerasan di Ghor lebih rendah dibanding provinsi-provinsi lain di Afghanistan yang hancur karena perang. Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan bom itu meledak di depan markas kepolisian Ghor pada pukul 11.00 pagi waktu setempat.
"Teroris meledakan bom yang dimuat di dalam mobil, mengakibatkan 12 orang warga sipil terbunuh dan lebih dari 100 orang terluka," kata Kementerian Dalam Negeri seperti dilansir dari Aljazirah, Ahad (18/10).
Kepala rumah sakit di Ghor, Mohammad Omaer Lalzad mengatakan stat unit gawat darurat sedang merawat puluhan orang yang terluka. Ia menambahkan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.
Pejabat kesehatan Ghor, Juma Gul Yakoobi mengatakan sejumlah petugas keamanan juga menjadi korban dalam serangan ini. Belum diketahui berapa jumlahnya. "Ledakannya sangat kuat, ada korban luka dan korban jiwa, dan masyarakat membawa mereka ke rumah sakit," kata juru bicara kantor Gubernur Ghor, Aref Abir.
Ia mengatakan ledakan itu terjadi di dekat kantor pemerintah bidang sosial. Perundingan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan di Qatar dimulai sejak bulan lalu.
Namun kekerasan di Afghanistan belum juga berhenti. Perundingan itu tampaknya berjalan buntu karena Taliban dan pemerintah Kabul tidak dapat menyepakati kerangka kerja dasar dalam negosiasi tersebut.