REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menyampaikan, momentum Hari Santri adalah saat yang tepat untuk merefleksikan kondisi terkini dalam konteks berbangsa dan bernegara. Terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Jika dulu, hari santri lahir atas inspirasi resolusi jihad melawan penjajah, maka dewasa ini jihad santri bisa dimaknai sebagai segala upaya untuk berjuang melawan wabah," kata dia kepada Republika, Ahad (18/10).
Helmy mengatakan, santri bisa menjadi garda depan dalam melakukan upaya-upaya pencegahan untuk memutus penularan virus. Santri bisa menjadi motor penggerak untuk melahirkan kajian-kajian komprehensif dalam konteks sosial kemasyarakatan yang bisa dijadikan pegangan dalam menghadapi situasi pandemi saat ini.
"Produk-produk Bahtsul Masail terkait pelaksanaan ibadah di tengah pandemi dan banyak produk kajian lainnya adalah salah satu bukti sumbangsih besar kaum santri untuk berjihad agar bangsa ini tetap kuat dan terbebas dari wabah Covid-19," ucap dia.