Senin 19 Oct 2020 07:41 WIB

Survei Indikator: Kepuasan Publik Terhadap Pemerintah Naik

Adanya bansos pemerintah dinilai berpengaruh terhadap angka kepuasan masyarakat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Direktur Eksekutif Indikator Poitik Indonesia Burhanuddin Muhtadi
Foto: Darmawan / Republika
Direktur Eksekutif Indikator Poitik Indonesia Burhanuddin Muhtadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru bertajuk mitigasi dampak covid-19 antara kepentingan ekonomi dan kesehatan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, bahwa kepuasan publik di bulan September terhadap pemerintah pusat, mengalami kenaikan dibanding Mei. 

"Di Mei yang sangat puas atau cukup puas itu hanya sedikit di atas 50 persen, sekarang mencapai 66 persen yang sangat puas atau cukup puas," kata Burhanuddin dalam diskusi daring, Ahad (18/10). 

photo
Berbagai barang kebutuhan pokok yang disiapkan saat Kick Off Bantuan Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahap Tiga, di Gudang PT Panasia Indo Resources Tbk, Jalan Moh Toha, Kabupaten Bandung, Rabu (7/10). Penerima manfaat Bansos tahap tiga ini jumlahnya mencapai 1,907.274 kepala keluarga yang telah diverifikasi dan dipadankan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). - (Edi Yusuf/Republika)

Menurutnya, adanya bantuan sosial (bansos) yang dikeluarkan pemerintah dinilai berpengaruh terhadap angka kepuasan masyarakat. Hal lain yang juga berpengaruh terhadap puas tidaknya masyarakat dengan pemerintah pusat, yaitu aspek kelas, dan aspek partisan.

"Aspek kelas, semakin rendah tingkat pendidikan dan pendapat, cenderung lebih puas dibanding mereka yang pendapatan atau pendidikannya tinggi terhadap kinerja pemerintah pusat," jelasnya.