REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait mitigasi dampak covid-19 antara kepentingan ekonomi dan kesehatan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kelompok kelas menengah ke bawah paling merasakan dampak covid-19 dibanding kelas menengah ke atas.
"Kalau mau di zoom in, yang paling terpukul efek covid ini adalah masyarakat kelas menengah bawah," kata Burhanuddin dalam rilis hasil surveinya yang digelar secara daring, Ahad (18/10).
Pernyataan tersebut disampaikan Burhanuddin menyusul temuan survei terkait kondisi pendapatan rumah tangga pascapandemi. Dalam survei terbarunya sebanyak 66,6 persen responden mengatakan bahwa pendapatannya turun.
"Kalau dibandingkan bulan Mei, kondisi pendapatan rumah tangga menurut pengakuan responden itu masih lebih baik, (dibanding) di bulan Mei 86 persen," ujarnya.
Burhanuddin juga menjelaskan, bahwa responden yang berpendidikan terakhir SD/SLTP, pendapatan rumah tangganya cenderung mengalami penurunan. Sementara responden yang pendidikannya tinggi, pendapatan rumah tangganya juga mengalami penurunan, namun tidak sebesar responden yang pendidikannya rendah.
Selain itu dari sisi pendapatan, sebanyak 77,2 persen responden yang berpendapatan kurang dari Rp 2 juta mengatakan bahwa pendapatan mereka turun. Sedangkan hanya 32 persen responden berpendapatan lebih dari Rp 4 juta yang mengatakan pendapatan mereka turun.
"Semakin rendah tingkat pendapatan semakin turun kondisi ekonomi mereka pascapandemi. Itu pola yang pemerintah harus tepat melakukan mitigasi terutama soal ekonominya" ucapnya.
Untuk diketahui survei Indikator dilakukan pada 24-30 September 2020 dengan menggunakan 1.200 responden melalui metode simple random sampling. Sementara margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.