REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN -- Armenia dan Azerbaijan kembali saling tuding lawan masing-masing melanggar gencatan senjata untuk kemanusiaan yang baru di medan pertempuran Nagorno-Karabakh, hanya beberapa jam setelah gencatan senjata itu disepakati.
Gencatan senjata tersebut disepakati pada Sabtu (17/10) tengah malam setelah gencatan senjata yang ditengahi Rusia untuk menghentikan pertempuran antara dua negara bertetangga itu di Kaukus Selatan pekan lalu gagal. Setidaknya sudah sekitar 750 orang tewas dalam pertempuran yang terjadi sejak 27 September.
Pada Ahad (18/10), Menteri Pertahanan Azerbaijan mengatakan Armenia menembaki wilayah Aghdam yang terletak dekat Nagorno-Karabakh. Mereka mengatakan unit militer Armenia melepaskan tembakan dari senjata kaliber besar di perbatasan tersebut. Armenia membantah tuduhan itu.
Armenia mengatakan pasukan Azerbaijan sudah melepaskan tembakan dua kali dan menggunakan arteleri pada Sabtu malam. Armenia juga menuduh Baku menolak permintaan mereka untuk dapat menarik pasukan mereka yang terluka di medan pertempuran.