Senin 19 Oct 2020 07:54 WIB

Gencatan Senjata Armenia dan Azerbaijan Kembali Rusak

Gencatan senjata Armenia dan Azerbaijan rusak hanya beberapa jam setelah disepakati

Rep: Lintar Satria/Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada 30 September 2020 di situs resminya menunjukkan tentara Armenia selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.
Foto: EPA-EFE/ARMENIAN DEFENCE MINISTRY
Foto selebaran yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada 30 September 2020 di situs resminya menunjukkan tentara Armenia selama bentrokan militer dengan tentara Azeri di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri (juga dikenal sebagai Artsakh). Bentrokan bersenjata meletus pada 27 September 2020 dalam konflik teritorial yang membara antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh di sepanjang garis kontak Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN -- Armenia dan Azerbaijan kembali saling tuding lawan masing-masing melanggar gencatan senjata untuk kemanusiaan yang baru di medan pertempuran Nagorno-Karabakh, hanya beberapa jam setelah gencatan senjata itu disepakati.

Gencatan senjata tersebut disepakati pada Sabtu (17/10) tengah malam setelah gencatan senjata yang ditengahi Rusia untuk menghentikan pertempuran antara dua negara bertetangga itu di Kaukus Selatan pekan lalu gagal. Setidaknya sudah sekitar 750 orang tewas dalam pertempuran yang terjadi sejak 27 September.

Baca Juga

Pada Ahad (18/10), Menteri Pertahanan Azerbaijan mengatakan Armenia menembaki wilayah Aghdam yang terletak dekat Nagorno-Karabakh. Mereka mengatakan unit militer Armenia melepaskan tembakan dari senjata kaliber besar di perbatasan tersebut. Armenia membantah tuduhan itu.

Armenia mengatakan pasukan Azerbaijan sudah melepaskan tembakan dua kali dan menggunakan arteleri pada Sabtu malam. Armenia juga menuduh Baku menolak permintaan mereka untuk dapat menarik pasukan mereka yang terluka di medan pertempuran.

"Langkah ini, ditolak mentah-mentah oleh Baki," kata Menteri Luar Negeri Armenia dalam pernyataannya.

Baku menyebut pernyataan itu memberikan informasi palsu. Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan Armenia menyerang kota Jabrail, "serta desa-desa di wilayah itu, dengan mortar dan artileri," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan.

Mereka menambahkan pasukan Azerbaijan 'melakukan tindak pembalasan yang setimpal'. Kementerian mengatakan unit militer mereka menembak jatuh pesawat tempur  Su-25 Armenia.

"Yang mencoba menggelar serangan udara di posisi pasukan Azerbaijan di wilayah Jabrail," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan.  

Kali ini Armenia yang membantah pernyataan tersebut. Pemerintahan Nagorno-Karabakh mengatakan pasukan Azerbaijan menggelar serangan dan ada korban luka dan jiwa dari kedua belah pihak.

Nagorno-Karabakh wilayah pegunungan yang secara administratif masuk bagian Azerbaijan tapi dihuni dan dikelola etnik Armenia. Gencatan senjata yang disepakati awal bulan ini bertujuan agar kedua belah pihak dapat saling tukar tahanan perang dan membawa pasukan yang terluka dari medan pertempuran. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement