REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini gencar memimpin operasi protokol kesehatan di sejumlah pusat-pusat keramaian setiap akhir pekan, guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, setiap akhir pekan, menggelar patroli protokol kesehatan seperti biasanya. Bahkan, di masing-masing kecamatan juga digelar operasi serupa untuk menjamin semua warga sudah mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
"Sedangkan operasi di Taman Bungkul pada Sabtu (17/10) malam langsung dipimpin oleh Ibu Wali Kota. Ternyata, memang masih banyak yang melanggar (protokol kesehatan) karena tidak jaga jarak," kata Febriadhitya di Kota Surabaya, Ahad (18/10).
Akhirnya, dengan operasi mendadak ini bisa mendapatkan sekitar 300 warga yang pada saat itu pula dilakukan tes cepat (rapid test). Bagi pengunjung yang diketahui hasilnya reaktif, maka langsung dilakukan pemeriksaan usap (swab test).
"Jika ada yang positif Covid-19 langsung diisolasi di Asrama Haji untuk warga Surabaya. Sedangkan bagi warga luar Surabaya yang reaktif, kami akan berkoordinasi dengan rumah sakit lapangan (Indrapura) untuk isolasi di sana," kata Febriadhitya.
Wali Kota Risma pada saat memimpin operasi protokol kesehatan di Taman Bungkul langsung meminta petugas Linmas dan Satpol PP untuk memblokade setiap akses jalan masuk dan keluar di Taman Bungkul.
Akhirnya, para pengunjung yang didominasi anak muda ini tidak bisa keluar atau kabur dari area taman yang berada di Jalan Raya Darmo itu. Mereka pun kebingungan karena tiba-tiba saja petugas menutup setiap akses jalan di Taman Bungkul.
Dengan pengeras suara, Risma mengimbau kepada para pengunjung itu agar dapat membatasi kegiatan atau aktivitas kumpul-kumpul di luar rumah sebab Covid-19 ini mudah sekali menular dan tak memandang usia.
Meski Risma tidak melarang kegiatan kumpul-kumpul, namun ia berharap para pengunjung yang didominasi anak muda itu dapat saling menjaga jarak dan tetap memakai masker. Risma mengaku, hanya tak ingin ada lagi warganya yang tertular Covid-19.