REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India telah memberikan lampu hijau untuk uji klinis vaksin Covid-19 produksi Rusia Sputnik V di negara tersebut.
Dr.Reddy's Laboratories, sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di Kota Hyderabad, dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) telah mendapat izin dari Jenderal Pengawas Obat India (DCGI) untuk memulai uji klinis fase 2 dan fase 3 di negara Asia Selatan itu. Perusahaan farmasi India dan lembaga investasi Rusia tersebut mencapai kesepakatan untuk uji klinis pada September, tetapi regulator obat India sebelumnya menolak memberikan izin.
"Sebagai bagian dari kemitraan, RDIF akan memasok 100 juta dosis vaksin kepada Dr. Reddy setelah mendapat persetujuan regulasi di India," kata RDIF pada Sabtu.
“Ini adalah perkembangan signifikan yang memungkinkan kami untuk memulai uji klinis di India dan kami berkomitmen untuk menghadirkan vaksin yang aman dan manjur untuk memerangi pandemi," kata GV Prasad, wakil ketua dan direktur pelaksana Dr. Reddy's Laboratories.
India adalah negara yang terkena dampak terparah kedua di dunia, dengan lebih dari 7,4 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 113.000 kematian. Perdana menteri India memimpin pertemuan tentang situasi Covid-19 dan upaya pengembangan vaksin pada Sabtu. Ada tiga vaksin dalam tahap pengembangan lanjutan di India, dengan dua di antaranya dalam fase 2 dan satu di fase 3.
Menurut pernyataan pemerintah, Perdana Menteri Narendra Modi menekankan bahwa akses ke vaksin harus dipastikan dengan cepat dan setiap langkah logistik, pengiriman dan administrasi harus diterapkan dengan ketat.
“Perdana Menteri lebih lanjut mengarahkan bahwa kita tidak boleh membatasi upaya kita pada lingkungan terdekat kita, tetapi juga menjangkau seluruh dunia dalam menyediakan vaksin, obat-obatan dan platform TI untuk sistem pengiriman vaksin,” kata pernyataan itu.