REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Program Lumbung Pangan Santri yang digulirkan oleh BMH sejak Februari 2020 hingga kini terus mengalami peningkatan produktivitas dan mendatangkan kemajuan bagi pesantren setidaknya dari sisi ketahanan pangan.
"Februari 2020 di Pesantren Tahfidz Quran Hidayatullah Bakung, Pebayuran, Bekasi ini, Program Lumbung Pangan Santri diluncurkan oleh BMH. Dan, kini, Oktober 2020 sudah dua kali berhasil melakukan panen padi dengan kualitas yang semakin baik. Setiap kali panen, pesantren bisa memiliki cadangan pangan 4 bulan berikutnya. Hasil panen ini bahkan bisa membantu masyarakat dhuafa sekitar pesantren," terang Direktur Program dan Pemberdayaan, Zainal Abidin, Ahad (18/10).
"Alhamdulillah, hasil panen kedua ini sebanyak 7 ton padi. Subhanallah, ini sangat membahagiakan. Karena pada panen perdana Mei 2020 lalu hasil panen sebesar 5,7 ton. Artinya ini ada peningkatan yang signifikan," imbuhnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, program Lumbung Pangan Santri ini diharapkan dapat menjadi pola pengembangan pendidikan pesantren ke depan,. “Para santri tak sekedar cakap dalam ilmu-ilmu yang umum dipelajari, termasuk Alquran, tetapi juga memiliki skill dalam lapangan terapan, seperti pertanian,” tutur Zainal Abidin.
Program Lumbung Pangan Santri itu mendapatkan tanggapan positif dari para santri. "Alhamdulillah, saya sebagai santri di sini sangat senang, karena ada pengalaman langsung bagaimana bergerak di sawah. Awalnya saya tidak begitu tertarik program tanam padi ini. Tapi saat panen seperti sekarang, saya sangat senang dan jadi semangat menguasai ilmu di sawah seperti ini, sehingga nanti bisa membantu masyarakat secara ekonomi juga," ungkap Iqbal, santri asal Sumatera Barat yang kini telah hafal tujuh juz.
Selain itu, program ini juga berdampak pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat dhuafa sekitar pesantren. Rusdin (42 tahun) misalnya, setiap kali tiba masa tanam dan masa panen ia terlibat di dalam program ini.
"Saya terima kasih kepada BMH dan Pesantren Quran Hidayatullah Bakung. Saya merasa tenteram karena bisa terlibat dalam program ini. Panen sekarang ini benar-benar senang saya, bagaimana tidak saya bisa dapat 1 kwintal gabah. Alhamdulillah," tuturnya.
Lebih lanjut Zainal menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah awal. "Ke depan, program Lumbung Pangan Santri akan dikembangkan di berbagai pesantren di daerah lain. Targetnya satu pesantren satu hektar sawah. Agar semakin banyak pesantren yang dari sisi kemandirian pangan benar-benar kokoh, sehingga pesantren dapat terus mengembangkan konsep pendidikan sisi lain juga memberdayakan masyarakat sekitar," tutupnya.