Senin 19 Oct 2020 14:09 WIB

Prancis Perketat Aturan Pendanaan Kelompok Islam

Langkah itu diambil setelah pembunuhan brutal seorang guru.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Prancis Perketat Aturan Pendanaan Kelompok Islam. Petugas polisi Prancis berdiri di luar sebuah sekolah menengah setelah seorang guru sejarah yang membuka diskusi dengan siswa tentang karikatur Nabi Muhammad SAW dipenggal, Jumat, 16 Oktober 2020 di Conflans-Sainte-Honorine, utara Paris. Polisi telah menembak mati tersangka pembunuh. Guru itu menerima ancaman setelah membuka diskusi untuk berdebat tentang karikatur sekitar 10 hari yang lalu, kata pejabat polisi itu kepada The Associated Press.
Foto: AP/Michel Euler
Prancis Perketat Aturan Pendanaan Kelompok Islam. Petugas polisi Prancis berdiri di luar sebuah sekolah menengah setelah seorang guru sejarah yang membuka diskusi dengan siswa tentang karikatur Nabi Muhammad SAW dipenggal, Jumat, 16 Oktober 2020 di Conflans-Sainte-Honorine, utara Paris. Polisi telah menembak mati tersangka pembunuh. Guru itu menerima ancaman setelah membuka diskusi untuk berdebat tentang karikatur sekitar 10 hari yang lalu, kata pejabat polisi itu kepada The Associated Press.

REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS -- Prancis memperketat kendali atas pendanaan kelompok Islam setelah salah seorang guru di negara tersebut tewas, Jumat (16/10). Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis Bruno Le Maire berjanji berbuat lebih banyak dalam mengawasi entitas Islam.

Le Maire mengatakan dia akan menyiapkan aturan memperkuat kontrol atas arus keuangan dari kelompok-kelompok Islam. “Ada masalah dalam mendanai sejumlah asosiasi Islam yang menurut saya dapat dan harus kita lakukan dengan lebih baik,” katanya seperti dilansir dari RT News, Ahad (18/10).

Baca Juga

Pernyataan Le Maire muncul sebagai tanggapan terbaru atas pembunuhan brutal guru sekolah menengah Samuel Paty di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis. Presiden Emmanuel Macron bahkan menyebut pembunuhan Paty sebagai serangan teroris di mana pelakunya ingin merusak nilai-nilai Prancis.

Pada Sabtu (17/10) lalu, Perdana Menteri Jean Castex berjanji pemerintah akan mengembangkan langkah-langkah menanggapi hal ini lebih cepat dan lebih efektif. Seorang guru sejarah di Prancis tewas dibunuh di pinggiran kota Prancis. Diduga guru tersebut melecehkan Nabi Muhammad dengan membuat karikatur Nabi dan membahasnya di dalam kelas.

Insiden itu terjadi Jumat (16/10/2020) sore pukul 17.00 waktu setempat di Conflans Sainte-Honorine, barat laut Paris. Korban ditemukan tewas dengan luka bekas sayatan pisau di bagian lehernya. 

Saat digerebek polisi, pelaku berusaha mengancam dengan mengacungkan pisau. Polisi kemudian menembaknya hingga tewas di tempat.

https://www.rt.com/news/503849-france-financial-control-islamists/

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement