Senin 19 Oct 2020 14:41 WIB

Waspadai Infeksi Usus Akibat Norovirus

Norovirus menyerang organ pencernaan.

 Virus (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Virus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Otoritas Kesehatan China baru-baru ini menyampaikan terjadi kejadian luar biasa (KLB) baru yang disebabkan oleh Norovirus. Virus ini menyerang organ pencernaan.

Guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM Ari Fahrial Syam S mengatakan virus ini sebenarnya bukan virus baru. Norovirus menjadi salah penyebab utama terjadi infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia.

Baca Juga

Ari menyebutkan bahwa virus ini juga mulai bermunculan di Indonesia, seperti yang dilaporkan oleh peneliti Indonesia dalam Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 91 sampel feses yang diperiksa terdapat 14 sampel atau 15,4 persen yang mengandung Norovirus.

"Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia," kata Ari.

Menurut Ari, upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi KLB akibat virus ini adalah kualitas makanan yang harus tetap terjaga baik yang disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga. Selan itu, masyarakat juga harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun.

"Sampai saat ini prinsip penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare. Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak," ucap Ari.

Berbeda dengan virus SARS-Cov-2, Norovirus ini ditularkan melalui makanan atau istilah yang digunakan food borne. Ari menjelaskan bahwa secara umum gejala yang timbul ketika seseorang mengalami keracunan makanan antara lain demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah.

"Gejala klinis ini juga muncul pada kejadian luar biasa Norovirus yang terjadi di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Shanxi," ujar Ari.

Gejala klinis muncul akibat virus ini bisa terjadi dalam 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar.

Berdasarkan data yang diterima dari Center for Disease Control and Prevention China, lebih dari 30 kejadian luar biasa sudah terjadi sejak September 2020. Peristiwa ini melibatkan 1.500 kasus terutama dilaporkan ditularkan melalui kantin karena adanya makanan yang tercemar.

"Norovirus bukan virus baru dan bisa ditemukan di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh Norovirus ini dan akhirnya terjadi kejadian luar biasa akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi," kata Ari

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement