Senin 19 Oct 2020 14:31 WIB

Pembunuhan Guru di Prancis dan Agenda Anti-Islam Macron?

Pemerintah Prancis manfaatkan pembunuhan guru untuk percepat agenda anti-Islam

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Kepolisian Prancis berjaga saat Presiden Prancis Emmanuel Macron meninggalkan sekolah menengah di Conflans Saint-Honorine, 30 km dari Paris, Jumat (16/10) waktu Prancis, setelah seorang guru disebut dipenggal oleh seseorang yang telah ditembak mati polisi.
Foto: EPA
Kepolisian Prancis berjaga saat Presiden Prancis Emmanuel Macron meninggalkan sekolah menengah di Conflans Saint-Honorine, 30 km dari Paris, Jumat (16/10) waktu Prancis, setelah seorang guru disebut dipenggal oleh seseorang yang telah ditembak mati polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Seluruh lembaga politik Prancis telah bergabung dengan kampanye untuk persatuan nasional, setelah serangan dan pembunuhan seorang guru di dekat Paris pada Jumat (16/10) sore. Di samping itu, hukum anti-Muslim juga diperkuat. 

Dikutip berdasarkan laman World Socialist Web Site (WSWS) dari International Committee of the Fourth International (ICFI) yang ditulis Will Morrow, disebutkan seorang guru geografi sekolah menengah, Samuel Paty dibunuh tepat ketika meninggalkan sekolahnya di Conflans-Sainte-Honorine, di wilayah Yvelines di barat laut Paris. 

Baca Juga

Penyerang telah diidentifikasi polisi sebagai Abdoullakh Anzonov, seorang Chechnya (18 tahun) lahir di Moskow pada 2002. Keluarganya memperoleh status pengungsi di Prancis pada 2011.  

Anzonov diduga melakukan perjalanan 80 kilometer hari itu dengan transportasi umum dari rumahnya ke sekolah. Dia bersenjatakan pisau 30 sentimeter, senapan angin, dan menunggu Paty beberapa jam di luar gedung sekolah. 

Setelah mengikutinya selama setengah kilometer, Anzonov menyerang Paty. Kemudian menikamnya beberapa kali dan memenggalnya di jalan. Ketika polisi tiba, Anzonov dilaporkan meneriakkan "Allahu akbar" saat baku tembak dengan mereka. Lalu dia ditembak dan dibunuh di tempat.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.

(QS. Al-'Ankabut ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement