REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Seorang pejabat Gedung Putih melakukan perjalanan ke Suriah awal tahun ini untuk mengadakan pembicaraan rahasia dengan rezim Bashar al-Assad dalam upaya untuk mengamankan pembebasan sandera Amerika di sana.
Mengutip pejabat dari pemerintahan Presiden Donald Trump, Wall Street Journal melaporkan bahwa Kash Patel, asisten Trump dan pejabat kontraterorisme Gedung Putih, telah menemui para pejabat pemerintahan Assad.
Pembicaraan terakhir yang diketahui antara Gedung Putih dan pejabat Suriah di Damaskus terjadi pada 2010. Kemudian, pada 2012, Amerika Serikat memutuskan hubungan dengan Suriah untuk memprotes kekerasan Assad terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi.
Menurut laporan tersebut, para pejabat Amerika sedang mengupayakan kesepakatan untuk membebaskan Austin Tice, seorang jurnalis Amerika yang hilang saat meliput perang di sana pada 2012, dan Majd Kamalmaz, seorang terapis Suriah-Amerika yang diyakini telah disandera oleh pasukan Suriah setelah dicegat di pos pemeriksaan di Damaskus pada 2017.
Salah satu putra Kamalmaz, Ibrahim Kamalmaz, menyambut baik negosiasi tersebut. "Pemerintahan AS berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ayah kami. Kami terus menjalin komunikasi dengan pejabat di tingkat tertinggi pemerintah AS untuk membawa ayah kami pulang," kata dia kepada Wall Street Journal.
Pada Maret, Trump menulis surat kepada Assad yang isinya mengusulkan "dialog langsung" untuk pembebasan Austin.