REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku sangat bersyukur karena hasil kajian epidemiologi terbaru menunjukkan bahwa zona merah Covid-19 di Provinsi Jabar tinggal tersisa dua daerah. Kedua daerah dimaksud yakni Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon.
"Alhamdulillah, zona merah sekarang hanya dua (daerah). Sempat 7, 5, 3 sekarang 2 laporannya di minggu ini, yakni Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil yang juga menjabat Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar dalam konferensi di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/10).
Emil berharap, dengan metode pengendalian Covid-19 yang terus dilakukan, Provinsi Jabar dapat terbebas dari zona merah COVID-19.
Terlebih, kata dia, berdasarkan kajian epidemiologi selama tiga pekan berturut-turut, zona merah Covid-19 di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) yang merupakan episentrum penyebaran Covid-19 di Provinsi Jabar tinggal tersisa Kabupaten Bekasi saja.
"Mudah-mudahan, dengan metode yang terus kita lakukan, zona merah bisa 0 sama sekali karena Bodebek sudah konsisten selama tiga minggu hanya satu zona merah, sehingga mudah-mudahan bisa clear," paparnya.
Selain itu, kata Emil, ia mengucap syukur karena pekan ini, Provinsi Jabar dapat memenuhi standar World Health Organization (WHO) terkait tes Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR). "Alhamdulillah, minggu ini kita sudah memenuhi standar WHO," katanya.
Jadi, kata dia, seluruh warga Jabar kali 1 persennya sudah dilakukan tes PCR. Ini, sudah 1 persen dari jumlah populasi di angka mendekati 50 juta jiwa atau 500 ribu tes PCR. "Kami akan terus meningkatkan upaya pengendalian dan kapasitas testing Covid-19," katanya.
Menurut Emil, tingkat kematian akibat Covid-19 di Provinsi Jabar juga terus mengalami penurunan dan angka kesembuhan pasien Covid-19 terus meningkat. Adapun reproduksi efektif (Rt) Covid-19 kini berada di angka 1,04.
"Tingkat kematian kita di 1,85 persen, alhamdulillah dan angka kesembuhan menaik di angka 67 persen. Itu dua berita indikator yang mengindikasikan keterkendalian di Jabar membaik, termasuk angka reproduksi COVID-19 kita 1,04. Jadi, masuk ke rata-rata 1," paparnya.