REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan pekan ini rencananya akan melakukan simulasi persiapan penyuntikan vaksin di Depok.
"Kemungkinan hari Kamis sebagai respons dari persiapan adanya gelombang satu vaksin sebanyak sembilan juta ke Republik Indonesia dan arahannya memang ke daerah yang epidemologinya tinggi yaitu Jabodetabek," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Markas Kodam III Siliwangi, Senin (19/10).
Sehingga, menurut Emil, Jawa Barat mengajukan kurang lebih tiga juta vaksin untuk daerah Bodebek. Pihaknya, akan mensimulasikan kesiapannya karena Bodebek ini hanya memiliki 1.000 tenaga penyuntikan vaksin yang sudah dilatih.
"Sehingga kita akan simulasikan apakah 1.000 tenaga ini memadai atau masih harus ditambah," katanya.
Emil mengaku, memiliki kekurangan pada jumlah relawan yang dikhususkan untuk melakukan pelacakan atau tracing. Padahal, pelacakan ini penting untuk memastikan siapa saja yang melakukan kontak dalam kurun waktu tertentu dengan pasien Covid-19.
Emil menjelaskan, berdasarkan data yang ada jumlah relawan tracing tidak hanya kurang di Jabar. Provinsi DKI Jakarta pun masih kekurangan relawan bidang ini, di mana perbandingannya mencapai 1:8. "Di Jabar kita hanya 1:6, sedangkan standar WHO ini ada 1:30," katanya.
Emil berharap, masyarakat ada yang ingin menjadi relawan tracing pasien Covid-19 dan menjadi garda terdepan dalam perang melawan virus ini. Pemprov Jabar melalui Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) membuka kembali pendaftaran relawan medis untuk penanganan Covid-19 di Kota Depok.