Senin 19 Oct 2020 18:26 WIB

Petugas Shanghai Wild Animal Park Diserang Beruang

Petugas Shanghai Wild Animal Park tak bisa selamatkan rekannya yang diserang beruang.

 Beruang (ilustrasi). Pengelola Shanghai Wild Animal Park masih menyelediki kasus serangan mematikan beruang terhadap seorang penjaga.
Foto: Lucy Nicholson/Reuters
Beruang (ilustrasi). Pengelola Shanghai Wild Animal Park masih menyelediki kasus serangan mematikan beruang terhadap seorang penjaga.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Seorang petugas kebun binatang di Shanghai, China, tewas diserang sekawanan beruang di depan para pengunjung. Alat berat yang dikerahkan oleh pihak Shanghai Wild Animal Park (SWAP) tidak mampu menyelamatkan nyawa seorang penjaga, demikian dilaporkan media setempat, Senin.

Dari unggahan media sosial seorang pengunjung, yang menumpang bus saat melintasi sektor binatang buas di taman tersebut, dapat terlihat dengan jelas sang penjaga mendapat serangan mengerikan beberapa ekor beruang. Dalam unggahan tersebut, seorang operator ekskavator yang bekerja di dekat kandang besar khusus untuk beruang berupaya untuk mengusir sekawanan penghuninya, tetapi gagal.

Baca Juga

Bahkan, beruang-beruang itu terlihat menyeret tubuh penjaga kebun binatang. Pengemudi terpaksa mengurung diri di dalam eskavatornya sampai polisi mendatangi lokasi kejadian.

Peristiwa mengerikan itu memunculkan perdebatan di jagat dunia maya warga China. Beberapa warganet menyampaikan rasa simpatinya kepada korban, sedangkan yang lain menduga-duga korban melanggar protokol keselamatan sampai sekawanan beruang datang menyerangnya.

Pihak pengelola sampai saat ini masih melakukan penyelidikan kasus itu. Sektor binatang berbahaya sudah ditutup sejak kejadian itu.

Masyarakat yang telanjur membeli tiket namun belum sempat masuk objek wisata tersebut bisa mendapatkan uang pengembalian.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement