REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Ketua Kantor Muslim Kaukasia Sheikh-ul-islam Allahshukur Pashazade mengatakan banyak masjid dihancurkan di wilayah Azerbaijan yang diduduki oleh Armenia dan afiliasi sejarah diubah. Orang-orang Armenia bahkan mengubah asal dan afiliasi gereja.
Pashazade mengingatkan Armenia melakukan genosida dan kejahatan berat terhadap rakyat Azerbaijan. "Azerbaijan berada di jalan yang benar, yaitu membebaskan tanah leluhurnya," kata Pashazade, dilansir di Trend, Jumat (16/10).
"Hari ini, persaudaraan Turki dan negara-negara lain mendukung Azerbaijan. Hari ini, semua orang di negara itu mendukung perjuangan ini dan kami yakin Azerbaijan akan segera membebaskan semua tanahnya," ujarnya.
Angkatan Bersenjata Armenia melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap posisi tentara Azerbaijan di garis depan, menggunakan senjata, mortir, dan artileri kaliber besar pada 27 September. Azerbaijan menanggapi dengan serangan balik di sepanjang garis depan. Sebagai hasil dari pembalasan, pasukan Azerbaijan membebaskan sejumlah wilayah yang sebelumnya diduduki Armenia, serta mengambil alih kendali strategis yang penting.
Pertempuran berlanjut hingga Oktober 2020. Di hari-hari awal Armenia melancarkan serangan rudal ke kota-kota Azerbaijan di Ganja, Mingachevir, Khizi, serta distrik Absheron.
Konflik antara kedua negara Kaukasus Selatan dimulai pada 1988 ketika Armenia membuat klaim teritorial terhadap Azerbaijan. Akibat perang berikutnya, angkatan bersenjata Armenia menduduki 20 persen Azerbaijan, termasuk wilayah Nagorno-Karabakh dan tujuh distrik sekitarnya.
Kesepakatan gencatan senjata 1994 diikuti dengan negosiasi damai. Armenia belum mengimplementasikan empat resolusi Dewan Keamanan PBB tentang penarikan angkatan bersenjatanya dari Nagorno Karabakh dan distrik sekitarnya.
https://en.trend.az/azerbaijan/karabakh/3318142.html