Senin 19 Oct 2020 21:29 WIB

Poltekpos Indonesia Gelar Aperti Talks Seri Kelima

Mengulas peluang dan tantangan Indonesia dalam mengahadapi bonus demografi

 Poltekpos Indonesia Gelar Aperti Talks Seri Kelima
Foto: Pos Indonesia
Poltekpos Indonesia Gelar Aperti Talks Seri Kelima

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Politeknik Pos (Poltekpos) Indonesia menggelar APERTI (Aliansi Perguruan Tinggi) BUMN Talks Seri Kelima, yang merupakan bagian dari kuliah perdana yang dilakukan secara daring, Kota Bandung, Senin (19/10). Dalam kegiatan bertajuk Mempersiapkan SDM Unggul di Bidang Logistik dan E-Commerce tersebut, mengulas terkait berbagai peluang dan tantangan Indonesia dalam mengahadapi bonus demografi pada tahun 2020-2030, serta implikasinya terhadap kondisi di bidang logistik dan e-commerce di Indonesia.

Direktur SDM dan Umum PT Pos Indonesia, Tonggo Marbun mengatakan bahwa dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, terlebih dalam mendukung logistik dan e-commerce di Indonesia. Menurutnya dengan adanya kesepakatan pasar terbuka ASEAN, maka dikhawatirkan masuknya perusahaan-perusahaan asing ke Indonesia, jika tidak segera beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi saat ini.

''Maka dibutuhkan SDM yang berkualitas, sehingga tidak kalah bersaing dengan negara-negara lainnya di ASEAN dalam bidang logistik dan e-commerce,'' ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (19/10).

Dikatakannya hal tersebut bukan hanya di ASEAN, tapi juga menjadi tantangan global. Dimana harus segera disikapi, dengan merubah mind set dan pola pikir akan perkembangan yang cepat di dunia. ''Kita mau tidak mau harus bersiap dengan tantangan ini, dengan cara meningkatkan knowledge, skill dan attitude,'' katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Berlianto P.H Situngkir menerangkan bahwa logistik dan e-commerce telah menjadi isu global yang erat kaitannya dengan masyarakat dunia saat ini. Dimana proses pendistribusian barang yang mudah, murah, dan cepat, kini menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Telebih, berdasarkan data lembaga survei ASEAN Key Figures tahun 2019 lalu, potensi pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN sangat besar, dimana jumlah penduduk di ASEAN mencapai 660 Juta jiwa dan lebih dari 60 persennya merupakan usia produktif.

Selain itu, ASEAN pun memiliki PDB terbesar kelima di dunia dengan nilai mendekati USD 3,2 Triliun.

Selain itu, berdasarkan hasil studi ERIA (2018) menjelaskan, terdapat korelasi antara meningkatnya penggunaan teknologi di masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN hingga 6,4 kali USD 31 miliar pada tahun 2015, menjadi USD 197 miliar di tahun 2025.

Direktur Politeknik Pos Indonesia, Dr. Ir. Agus Purnomo MT menuturkan sebagai institusi pendidikan yang memiliki fokus terhadap pembentukan dan peningkatan kualitas SDM di bidang logistik dan e-commerce. Politeknik Pos Indonesia pun telah memiliki sepuluh program studi yang berkaitan dengan kebutuhan dunia industri saat ini yang meliputi, Diploma tiga (D3) Manajemen Logistik, Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Marketing Manajemen dan Akuntansi.

Selain itu, program studi Sarjana Terapan (D-IV) Teknik Informasi, Bisnis Logistik, Akuntansi Keuangan, Manajemen Perusahaan dan E-Commerce Logistik. ''Dengan kualitas layanan pendidikan yang dimiliki Politeknik Pos Indonesia, kami pun memiliki visi pada tahun 2025 yaitu, menjadi perguruan tinggi vokasi yang unggul dalam bidang e-commerce, logistic, dan supply chain management yang berdaya saing internasional,'' tambahnya. Dalam kegiatan tersebut, juga hadir Ketua APERTI BUMN, Akhmaloka, Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI), Hariyanto.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement