Selasa 20 Oct 2020 06:11 WIB

PSG Fokus Redam Serangan Balik MU

PSG akan berusaha menghentikan pergerakan Paul Pogba dan Bruno Fernandes.

Pelatih PSG Thomas Tuchel.
Foto: AP Photo/David Vincent
Pelatih PSG Thomas Tuchel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paris St Germain (PSG) akan berkonsentrasi menghadapi serangan balik Manchester United (MU) dalam laga pembuka Liga Champions musim ini, Rabu (21/10) dini hari WIB. Sekitar 18 bulan lalu, PSG disingkirkan MU dari Liga Champions.

PSG menyianyiakan keunggulan dua gol dari leg pertama dengan kalah 1-3 melawan United dalam babak 16 besar pada 2019. Tetapi tahun ini PSG mencapai final sebelum kalah 0-1 dari Bayern Muenchen Agustus lalu.

Pelatih PSG Thomas Tuchel memperingatkan bahwa pencapaian sebelumnya tidak akan berarti apa-apa di Parc des Princes nanti. "Musim lalu sudah berakhir dan kami kini adalah tim yang berbeda. Tantangan saya adalah menciptakan suasana yang baik dalam skuat yang kompak," kata Tuchel dalam konferensi pers sebelum pertandingan di Grup H itu, Senin (19/10).

United sudah kebobolan 12 gol dalam empat pertandingan Liga Primer Inggris musim ini. MU pun rentan dari trio serang PSG Kylian Mbappe, Neymar, dan Angel Di Maria. Apalagi Tuchel sudah menetapkan prioritas untuk timnya.

"Mereka sudah membuat banyak perubahan dibandingkan dengan tim musim 2018/2019. Mereka mendatangkan pemain baru yang lebih percaya diri dan lebih berpengalaman," kata pelatih asal Jerman itu seperti dikutip Reuters.

Menurut Tuchel, Paul Pogba adalah pemain kunci MU dan salah satu gelandang terbaik di dunia. Kuncinya adalah menghentikan Pogba dan juga menghentikan Bruno Fernandes. "Bruno bermain bersama tiga penyerang yang cepat sekali. Mereka salah satu tim terbaik di Eropa dalam hal serangan dan transisi. Kuncinya adalah menghentikan mereka sebelum memulai serangan balik."

PSG tidak akan mudah melakukan itu karena klub raksasa Pransi itu tak diperkuat gelandang Marco Verratti yang cedera paha dan juga tanpa pemain asal Argentina Leandro Paredes.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement