Selasa 20 Oct 2020 12:25 WIB

LPBI NU Serahkan Bantuan Pencuci Tangan Portabel

LPBI NU Kediri dan Sidoarjo serahkan bantuan pencuci tangan portabel ke warga.

Anggota Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) mengenakan APD pada kegiatan edukasi pencegahan COVID-19
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Anggota Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) mengenakan APD pada kegiatan edukasi pencegahan COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kota Kediri dan Kabupaten Sidoarjo menyerahkan bantuan pencuci tangan portabel dan pengukur suhu tubuh kepada masyarakat guna mengurangi dampak dan penyebaran Covid-19.

Ketua LPBI NU Kota Kediri, Adi Sutrisno mengatakan bantuan yang diberikan berupa 98 pencuci tangan portabel model injak kaki dan pengukur suhu tubuh. Bantuan diberikan melalui Pokja Progam PKMM LPBI NU.

"Ini tidak hanya untuk warga NU saja tetapi juga masyarakat umum. Makanya bantuan diberikan ke RW. Mudah-mudahan semuanya bermanfaat. LPBI NU selalu kita dukung agar lebih memiliki kepedulian dan jiwa juang terhadap lingkungan," kata dia, Selasa (20/10).

LPBI NU Kota Kediri menyerahkan bantuan tersebut untuk dua kelurahan yakni Kelurahan Ketami dan Betet, Kecamatan Pesantren. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program Pimpinan Pusat LPBI Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang bermitra dengan Siap Siaga Palladium dan Pemerintah Australia.

"Program ini di Indonesia hanya sembilan kabupaten. Di Jawa Timur sendiri ada enam yaitu Kediri, Malang, Bangil, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan," katanya.

Ketua Pengurus Cabang NU Kota Kediri, Abu Bakar Abdul Jalil, mengapresiasi program LPBI NU melalui Program Penguatan Ketangguhan Masyarakat dalam Menghadapi Covid-19. Ia berharap bantuan ini bermanfaat untuk warga NU khususnya dan masyarakat kelurahan pada umumnya.

Sementara itu, LPBI NU Kabupaten Sidoarjo juga menyalurkan handwash portable di beberapa titik di Desa Plumbungan, Kecamatan Sukodono. Pemasangan ini dilakukan oleh Pokja Program PKMM Covid-19 Desa Plumbungan.

Ketua LPBI NU Kabupaten Sidoarjo NM Solichuddin mengatakan pemasangan "handwash portable" merupakan bagian dari upaya LPBI NU dalam meningkatkan ketangguhan dan mengedukasi masyarakat agar di masa pandemi. Selain memakai masker dan menjaga jarak juga masyarakat agar sering mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir.

"Jadi fasilitas ini bisa digunakan semestinya oleh warga karena ada panduan cara pemakaian di setiap handwash portable," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement