Selasa 20 Oct 2020 13:51 WIB

Wapres: Wirausahawan RI Lebih Sedikit dari Negara Tetangga

Wapres yakin rasio jumlah wirausahawan di sebuah negara refleksi kemajuan ekonominya

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden RI, Maruf Amin. Ma'ruf Amin mengatakan jumlah wirausahawan Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia yang menjadi wirausahawan baru sekitar 3,1 persen atau kurang dari 2 juta.
Foto: Setwapres
Wakil Presiden RI, Maruf Amin. Ma'ruf Amin mengatakan jumlah wirausahawan Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia yang menjadi wirausahawan baru sekitar 3,1 persen atau kurang dari 2 juta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan jumlah wirausahawan Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia yang menjadi wirausahawan baru sekitar 3,1 persen atau kurang dari 2 juta.

"Menurut Entrepreneurship Global Index 2018 jumlah wirausahawan Indonesia masih sangat kecil bila kita bandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia 6 persen Thailand 5 persen, dan Singapura 7 persen," ujar Ma'ruf saat sambutan di Rapat Koordinasi “Optimalisasi Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional” secara daring, Selasa (20/10).

Padahal, Indonesia memiliki porsi penduduk usia muda yang besar, tidak kurang dari 64 juta jiwa penduduk dengan rentang usia 16-30 tahun. Angka tersebut merupakan bagian penting dari penduduk usia produktif 15-65 tahun yang jumlahnya mencapai 185,22 juta.

Sementara, kata Ma'ruf, kewirausahaan merupakan salah satu penentu keberhasilan pembangunan ekonomi. Sebab, rasio jumlah wirausahawan dalam satu negara merefleksikan kemajuan ekonominya.

Karena itu, ia mendorong Rakor Kepemudaan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak usia muda."Melalui semangat kewirausahaan yang semakin tinggi diharapkan semakin banyak pelaku usaha baru yang pada gilirannya membuka lapangan kerja baru," ujar Ma'ruf.

Namun, Ma'ruf mengingatkan tantangan bagi pengembangan kewirausahaan, karena pelaku usaha itu sendiri yang menentukan jenis produk, cara mengolah atau memproduksi, menyusun operasi kegiatannya, pemasarannya, mengatur permodalan, termasuk menanggung risiko usaha.

Pelaku usaha juga harus memiliki keberanian dalam mengambil keputusan dan risiko, mempunyai daya kreasi dan inovasi yang tinggi, memiliki pemikiran jangka panjang, memiliki semangat dan kemauan untuk bekerja keras, serta memiliki kempemimpinan atau leadership yang kuat.

"Saya berharap rapat koordinasi ini dapat merumuskan langkah-langkah konkret dalam upaya membangun jiwa kewirausahaan bagi para pemuda sesuai dengan karakterisktik tadi," katanya.

Ma'ruf juga mengatakan, dalam pengembangan wirausaha tentu dimulai dari nol. Hal ini untuk mengingatkan wirausahawan tidak berpikir usahanya akan menjadi besar dalam seketika. "Inilah seninya berwirausaha, harus berani untuk memulai dari usaha kecil bahkan usaha mikro," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement