Selasa 20 Oct 2020 15:22 WIB

UEA dan Israel akan Sepakati Perjanjian Bebas Visa

Pemerintah UEA menjamu menteri keuangan AS dan delegasi tingkat tinggi Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Infografis UEA dan Israel Rintis Kerja Sama Bisnis
Foto: Republika
Infografis UEA dan Israel Rintis Kerja Sama Bisnis

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menjamu kunjungan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steve Mnuchin dan delegasi tingkat tinggi Israel di Abu Dhabi pada Senin (19/10). UEA dilaporkan bakal menandatangani perjanjian bebas visa dengan Israel sebagai langkah lanjut normalisasi diplomatik antara kedua negara.

Menteri Negara Urusan Keuangan UEA Obaid Humaid Al Tayer dan Menteri Perindustrian-Teknologi UEA Sultan bin Ahmed Al Jaber menyambut Mnuchin serta delegasi Israel. Mereka kemudian melakukan pembicaraan tentang cara-cara memperkuat huubungan perdagangan dan investasi.

Baca Juga

“(Para peserta pertemuan) membahas peran penting yang dimainkan kesepakatan itu dalam membuka cakrawala baru untuk kerja sama di kawasan, membuka potensi ekonomi, dan menghasilkan peluang kerja sama regional untuk kepentingan rakyat di kawasan itu,” kata Pemerintah UEA dalam pernyataan tertulis kepada media Al Arabiya.

Perusahaan UEA National Holding dan perusahaan Israel Fortify dilaporkan telah menandatangani nota kesepahaman. Hal itu turut dilakukan organisasi amal UEA, Ahmad bin Zayed Foundation, dengan lembaga nasional Israel Yitzhak Rabin Center.

Sementara itu, jaringan Israel’s KAN News melaporkan bahwa UEA dan Israel bakal menandatangani perjanjian pembebasan visa bersama. Perjanjian itu akan ditandatangani selama upacara di Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Steve Mnuchin, dan seorang menteri UEA bakal menghadiri acara yang rencananya digelar pada Selasa (20/10).

Israel dan UEA mengumumkan kesepakatan normalisasi diplomatik pada 13 Agustus lalu. Sekitar sebulan setelah pengumuman itu, Bahrain mengikuti langkah UEA. Normalisasi tersebut dapat tercapai berkat bantuan mediasi AS. Washington mengklaim masih terdapat beberapa negara Arab yang bakal melakukan normalisasi dengan Tel Aviv.

Palestina telah mengecam kesepakatan normalisasi diplomatik tersebut. Menurutnya apa yang dilakukan UEA dan Bahrain merupakan sebuah pengkhianatan terhadap perjuangannya.

 

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement