Rabu 21 Oct 2020 04:20 WIB

Uji Klinis Vaksin Covid-19 Rusia Libatkan 60 Tahun ke Atas

Institut Riset Gamaleya semula hanya mengambil relawan vaksin berusia 18-60 tahun.

Kandidat vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia.
Foto: EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Kandidat vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Riset Gamaleya, pengembang calon vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia, menyatakan akan melakukan pengujian klinis terhadap orang yang berusia di atas 60 tahun. Hal itu ditujukan untuk membuktikan kemanjuran vaksin pada lansia.

Dalam tiga tahap uji klinis Sputnik V yang sudah dan tengah dijalankan hingga saat ini, Gamaleya mengambil relawan vaksinasi dengan rentang usia 18 hingga 60 tahun. Dari situ muncul pertanyaan mengenai penggunaan vaksin pada kelompok di luar usia tersebut.

Baca Juga

"Bagi kelompok usia lainnya, anak-anak dan lansia di atas 60 tahun, kami mengajukan protokol uji klinis baru dan telah mendapatkan persetujuan protokol untuk melakukan uji klinis pada kelompok usia 60 ke atas," kata dr. Denis Logunov, Wakil Direktur Kinerja Ilmiah Institut Gamaleya pada Selasa.

Logunov mengatakan bahwa kelompok target uji klinis terbaru ini merupakan kelompok usia dengan tingkat mortalitas (kematian) akibat Covid-19 yang sangat tinggi. Di samping penambahan kelompok usia tersebut, Logunov menjelaskan bahwa pada uji klinis tahap III, dengan 40 ribu relawan dalam kelompok 18 hingga 60 tahun, sejauh ini tidak ada laporan mengenai efek ketidakcocokan yang serius.

Menurutnya, sejumlah efek ketidakcocokan muncul dengan tingkat yang ringan hingga sedang. Insiden terjadi dalam beberapa hari setelah vaksinasi dilakukan.

"Efek ketidakcocokan yang kami temukan adalah hipotermia (penurunan suhu tubuh, red), nyeri pada titik penyuntikan, mungkin juga sedikit pegal-pegal, dan kelelahan di antara para relawan," kata Logunov.

Menjawab pertanyaan mengenai kelemahan yang dimiliki oleh Sputnik V, Logunov mengatakan tidak ada masalah berarti sejauh ini. Akan tetapi, "karena pengujian dilakukan terhadap populasi manusia yang heterogen (...) terdapat kemungkinan bahwa vaksin apapun, bukan hanya vaksin kami, (...) menimbulkan hasil yang beragam."

Institut Gamaleya menjanjikan publikasi data uji klinis tahap III Sputnik V yang melibatkan 5.000 hingga 10 ribu relawan pada pertengahan November mendatang. Laporan tidak hanya menyangkut kelompok 18-60 tahun, namun juga kelompok yang lebih luas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement