Selasa 20 Oct 2020 18:53 WIB

Jokowi dan PM Jepang Bahas Kerjasama Penanganan Covid-19

Presdien Jokowi dan PM Jepang membahas peningkatan kerjasama penanganan Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi saat menyambut kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10).
Foto: Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Pr
Presiden Jokowi saat menyambut kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10). Dalam pertemuan ini, kedua pemimpin membahas peningkatan kerjasama, salah satunya yakni kerjasama pengelolaan pandemi Covid-19.

"Beberapa hal yang telah kita bahas dalam pertemuan antara lain yang pertama kerjasama pengelolaan pandemi Covid-19," ujar Jokowi dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral dengan PM Jepang.

Baca Juga

Jokowi mengatakan, sejak awal pandemi Covid, Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia dalam memitigasi pandemi termasuk melakukan evakuasi 69 ABK WNI dari kapal Diamond Princess di Yokohama. Lebih lanjut, Presiden juga mengapresiasi penandatanganan memorandum kerjasama kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober lalu.

"Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan ASEAN Covid-19 response fund," ucapnya.

Jokowi pun mendorong Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi terjadinya pandemi di masa mendatang, termasuk pembentukan ASEAN Center for Public Health Emergency and Emerging Disease.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan, Jepang sepakat meningkatkan kerjasama dengan Indonesia untuk mengatasi wabah Covid-19. Dalam pertemuan ini, Jepang pun berkomitmen memberikan pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar Yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia.

"Dengan mempertimbangkan dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia, pada kesempatan ini Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar Yen, untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," kata PM Jepang Suga.

Selain itu, Jepang akan mendorong kerjasama terhadap lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan peralatan medis.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement