Selasa 20 Oct 2020 20:27 WIB

7 Nota Kesepahaman Bahrain-Israel Saling Menguntungkan

Normalisasi Bahrain dan Israel melahirkan kesepakatan menguntungkan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
 (Kiri ke kanan) Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid Bin Ahmed Al-Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald J. Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, 15 September 2020.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
(Kiri ke kanan) Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid Bin Ahmed Al-Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald J. Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan selama upacara penandatanganan Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, 15 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Bahrain dan Israel menandatangani tujuh nota kesepahaman atau MoU di berbagai bidang. Penandatanganan yang di antaranya meliputi kerja sama bidang perdagangan dan keamanan itu diyakini akan memberi kontribusi perdamaian di kawasan.

Menteri Luar Negeri Bahrain, Dr Abdullatif bin Rashid Al Zayani, mengatakan penandatanganan kesepakatan ini berkontribusi pada fondasi perdamaian di wilayah tersebut. 

Baca Juga

Deklarasi mendukung perdamaian dengan Israel dan penandatanganan tersebut akan membangun kerjasama yang bermanfaat antara kedua negara. 

"Bahrain dan Israel yang berkontribusi untuk mengkonsolidasikan dasar-dasar perdamaian di kawasan sesuai dengan visi Raja Hamad bin Isa Al Khalifa," kata Zayani, seperti dilansir di Asharq Al-Awsat, Selasa (20/10).

Zayani mengklaim visi itu bertujuan untuk mempromosikan proses perdamaian menuju prospek yang lebih positif. Langkah awalnya yaitu dengan menjaga hak-hak yang sah dari Palestina sesuai resolusi hukum internasional.  

Nota kesepahaman Bahrain dan Israel meliputi banyak bidang. Antara lain, hubungan ekonomi dan perdagangan, telekomunikasi, perdagangan, layanan udara, pergerakan manusia, perbankan dan layanan keuangan, dan kerja sama antar Kementerian Luar Negeri, serta bidang lain yang saling menguntungkan.

Selain itu, kedua negara juga membahas berbagai bidang tambahan untuk kerja sama yang potensial. Misalnya penerbangan, perawatan kesehatan, teknologi, pariwisata, dan pertanian sebagai wujud perencanaan hubungan bilateral mereka. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement