Selasa 20 Oct 2020 21:05 WIB

Debat Terakhir Trump-Biden Gunakan Tombol Mute

Dalam debat pertama, Trump beberapa kali menyela saat Biden sedang berbicara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Capres pejawat Amerika Serikat ( AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden memulai debat pertama pemilihan umum AS yang digelar di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Rabu (30/9) WIB.
Foto: AP/Patrick Semansky
Capres pejawat Amerika Serikat ( AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden memulai debat pertama pemilihan umum AS yang digelar di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Rabu (30/9) WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Debat terakhir calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) antara Joe Biden dan Donald Trump tampaknya akan berjalan lebih tertib. Komisi debat capres memutuskan untuk memanfaatkan fungsi mute atau bisu dalam debat yang bakal digelar secara virtual pada Kamis (22/10) mendatang tersebut.

The Presidential Commission on Debates pada Senin (20/10) mengungkapkan saat pidato pembukaan awal di setiap segmen, mikrofon milik capres yang mendengarkan akan dinonaktifkan. Dengan demikian capres yang berbicara dapat memberi uraian tanpa gangguan selama dua menit.

Baca Juga

Setelah masing-masing capres memberi penjelasan awal, mikrofon mereka akan diaktifkan. Hal itu memungkinkan terjadinya adu argumentasi. Dalam debat pertama, Trump beberapa kali ditegur moderator karena terus menyela dan menyergah penjelasan Biden.

"Presiden Trump berkomitmen mendebat Joe Biden terlepas dari perubahan aturan menit-menit terakhir dari komisi yang bias dalam upaya terbaru mereka untuk memberi keuntungan kepada kandidat favorit mereka," kata manajer kampanye Trump, Bill Stepien.

Tim kampanye Trump memang menolak usulan penyelenggaraan debat secara virtual. Trump pun secara pribadi telah menyatakan keberatannya.

"Anda duduk di belakang komputer dan berdebat, itu konyol, dan kemudian mereka memotong Anda kapan pun mereka mau," kata Trump dalam wawancara dengan Fox Business pada 8 Oktober lalu.

Debat terakhir capres AS memang sengaja digelar secara virtual untuk menghindari penularan Covid-19. Keputusan tersebut diambil setelah Trump terinfeksi virus tersebut belum lama ini. Beberapa tokoh di lingkaran dalam Trump pun akhirnya turut tertular.

Baru-baru ini Trump mengeluhkan perubahan topik debat yang dinilai mendadak. Dia pun mengkritik pemilihan moderator.

Tim kampanye Biden dan Trump sebelumnya dilaporkan setuju membiarkan moderator memilih subjek. Dikatakan Trump ingin menghindari topik yang membahas cara pemerintahannya menangani pandemi Covid-19. Cukup banyak kalangan menilai pemerintahan Trump gagal mengantisipasi penyebaran wabah virus corona di AS.

Sementara terkait moderator, debat terakhir akan ditengahi oleh Kristen Walker. Dia adalah reporter NBC News yang cukup dipandang di Gedung Putih. Trump menuduh Walker sebagai figur yang bias.

"Saya akan berpartisipasi, tapi sangat tidak adil bahwa mereka mengubah topik dan sangat tidak adil bahwa sekali lagi kita memiliki pembawa berita yang sangat bias," ujarnya.

Pilpres AS akan digelar pada 3 November mendatang. Sejauh ini, mayoritas survei dan jajak pendapat masih memperlihatkan keunggulan Biden.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement