REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Sebuah video pengusiran warga Uni Emirat Arab (UEA) di Masjid al-Aqsa mendadak viral di media sosial.
Video tersebut, sebagaimana dilansir di Middle East Eye, Selasa (20/10), menggambarkan tentang perekam video yang mengusir warga UEA yang tampak sedang berkunjung ke masjid tersebut.
Jamaah sekaligus perekam video itu meminta beberapa delegasi yang diperkirakan berasal dari UEA untuk meninggalkan kompleks suci pada Ahad 18 Oktober lalu.
"Jangan bicara padaku, jangan bicara padaku, aku tidak berbicara pada orang yang menormalisasi (hubungan dengan Israel) seperti kau," kata perekam video kepada delegasi asal UEA yang mengenakan kaos putih dan beberapa lainnya yang menggunakan setelan jas.
Lalu dibalas delegasi berkaos putih, "Kau sedang di masjid, jadi hormatilah." Lalu ditimpal lagi oleh perekam video, "(Iya) ketika kau menunjukkan hormat lebih dulu, keluar, keluar!"
Pengusiran tersebut terjadi menyusul perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dengan UEA dan Bahrain sebelum ada solusi bagi warga Palestina. Rombongan delegasi ini memasuki kompleks suci yang terletak di Yerusalem Timur yang diduduki.
Dilaporkan bahwa delegasi itu datang dengan perlindungan dari polisi Israel. Media lokal setempat melaporkan, ini adalah kunjungan kedua delegasi Arab secara tak resmi ke Masjid al-Aqsa sejak kesepakatan normalisasi ditandatangani pada 15 September lalu.
Media lokal setempat juga menyebut bahwa kunjungan delegasi lain pada pekan lalu juga terjadi tanpa izin atau sepengetahuan urusan wakaf Yerusalem sebagai pihak yang mengelola kompleks.
Masjid Al-Aqsa adalah salah satu dari tiga situs paling suci Islam, selain Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi. Kekhawatiran atas nasib Masjid al-Aqsa telah meningkat sejak kesepakatan normalisasi antara Israel, UEA, dan Bahrain. Kompleks Al-Aqsa ini juga merupakan tempat penggerebekan pemukim reguler yang datang dengan perlindungan polisi Israel.
Sumber: https://www.middleeasteye.net/video/get-out-delegation-uae-visiting-al-aqsa-mosque-asked-leave
Ikuti Whatsapp Channel Republika