REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut kunjungan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Paris pada Selasa (20/10). Kunjungan itu merupakan balasan dari kunjungan Macron ke Irak pada September lalu.
Saat melangsungkan pertemuan, salah satu topik yang dibahas adalah tentang terorisme. Macron dan al-Kadhimi sama-sama menyoroti pentingnya melawan kejahatan berbasis teror.
"Prancis melanjutkan komitmennya untuk mendukung Irak dalam perang melawan terorisme dan untuk mendukung penghormatan atas kedaulatannya. Kita akan mengalahkan kejahatan di akarnya," kata Macron melalui akun Twitter pribadinya dikutip laman Al Arabiya.
Dalam cicitannya, Macron turut mengunggah foto dia dan al-Kadhimi. Macron turut mengucapkan terima kasih kepada Aziz Mustafa Al-Kazemi karena telah meninjau inisiatif yang diluncurkan bersama sebulan setelah kunjungannya ke Baghdad.
Saat berkunjung ke Baghdad, Macron menyatakan dukungan untuk kedaulatan Irak. Dia menyebut tantangan utama Irak adalah milisi ISIS dan intervensi asing dalam urusannya.
Irak telah memproklamirkan kemenangannya atas ISIS pada Juli 2017. Kemenangan itu diumumkan setelah pasukan Irak dan koalisi Amerika Serikat (AS) berhasil memukul milisi ISIS di Mosul.
Mosul merupakan benteng terbesar ISIS di Irak. Di kota itulah pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah pada 2014.