Rabu 21 Oct 2020 07:40 WIB

Hadapi Pandemi, Musisi dan Pelaku Kuliner Gulirkan Inovasi

Kafe menerapkan protokol yakni memakai masker, menjaga jarak dan tempat cuci tangan

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Grup band Sukabumi berkolaborasi dengan pemilik kuliner menggelar pagelran musik terbatas dengan protokol kesehatan akhir pekan lalu
Foto: istimewa
Grup band Sukabumi berkolaborasi dengan pemilik kuliner menggelar pagelran musik terbatas dengan protokol kesehatan akhir pekan lalu

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sejumlah cara dilakukan agar bisa bertahan dan bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Di antaranya dilakukan pelaku usaha kuliner dan musik di Kota Sukabumi yang mencoba bertahan dan menggulirkan inovasi agar bisa bertahan dan bangkit kembali.

Mereka berkolaborasi mengadakan kegiatan yang inovatif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Hal ini dilakukan Cafe Baba Jarwo di kawasan Vila Aku Cantik Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi yang menggandeng komunitas musik Sukabumi Rock Loud (SRL) dan Vila Aku Cantik menggelar pagelaran musik terbatas pada Sabtu (17/10) lalu.

"Komunitas musik, pelaku usaha kuliner, dan pemilik lokasi Vila Cantik menggelar musik terbatas dengan protokol kesehatan," ujar panitia pagelaran Oka, Selasa (20/10). Di mana di lokasi cafe itu setiap Sabtu digelar pementasan grup band untuk menjadi media ekpresi pelaku seni musik Sukabumi di masa pandemi.

Sebab kata Oka, pada masa pandemi pelaku seni musik terkena dampak dan kesulitan untuk menampilkan karyanya. Di mana dalam setiap acara ada sebanyak 10 grup band yang bergantian mengisi panggung dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pemilik Cafe Baba Jarwo, Ihsan Tria mengatakan, pihaknya berupaya menggulirkan terobosan agar bisa bertahan dan bangkit di masa pandemi. "Alhamdulillah bisa berkolaborasi dengan pelaku seni musik Sukabumi," kata dia.

Ihsan optimis usaha kulinernya dengan makanan nasi goreng yang jadi menu utama akan dikunjungi warga dengan adanya kolaborasi tersebut. Di lokasi kafe diterapkan protokol yakni memakai masker, menjaga jarak dan disiapkan tempat cuci tangan.

"Pada masa pandemi ini seni musik seperti mati suri, tapi dicoba bangkit kembali," ujar Ketua sekaligus penggagas Sukabumi Rock Loud, Hadi Hendarsyah yang juga pemain grup band Strike. Di mana terakhir komunitas musiknya menggelar penampilan musik terbatas dalam pembukaan lokasi kuliner Cafe Aya Aya Wae di sekitar kawasan wisata Situgunung, Sukabumi, Sabtu 10 Oktober 2020 lalu.

Selain itu sebelumnya digelar konser virtual yang bisa disaksikan melalui media sosial. Bahkan pada pertengahan September 2020 lalu digelar konser virtual dan langsung terbatas bertemakan Atribute to Lady Rockers di Vila Aku Cantik Kota Sukabumi, Sabtu (19/9) malam. Pada setiap momen tersebut tampil grup band lokal Sukabumi yang selama ini jarang tampil karena pandemi Covid-19.

Pada masa pandemi ini pelaku seni musik harus bertahan dengan berbagai cara misalnya pertunjukan virtual. Di mana hal ini dilakukan rutin setiap akhir pekan dengan minimal peserta empat grup band. Pergelaran seni musik ini rencananya digelar berkesinambungan untuk mengangkat potensi musik di daerah. Terlebih, Kota Sukabumi memiliki potensi besar dari seni musik karena banyak penggiat seni musik yang terkenal dari Sukabumi.

Selain itu lanjut Hadi, acara ini juga dapat menjadi media bagi pemuda yang suka musik untuk menyalurkan bakatnya di ajang tersebut. "Hobi musiknya dapat disalurkan secara positif," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement