Rabu 21 Oct 2020 08:42 WIB

JK ke Makkah Bahas Pendirian Museum Nabi di Indonesia

JK sebagai Ketua DMI akan tandatangani kerja sama di Makkah tentang Museum Nabi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Suasana di area proyek pembangunan Museum Internasional Nabi Muhammad SAW di kawasan Ancol, Jakarta, Rabu (26/2).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana di area proyek pembangunan Museum Internasional Nabi Muhammad SAW di kawasan Ancol, Jakarta, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla, Selasa (20/10) kemarin bertolak ke Vatikan, sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah, Arab Saudi. JK sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama di Makkah soal pendirian Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia.

“Pak JK ke Mekkah untuk membahas pendirian Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan peradaban Islam di Indonesia,” kata Humas Museum Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia Buyung Wijaya Kusuma dalam keterangan tertulis, Rabu (21/10).

Ia menjelaskan, dalam pertemuan di Mekkah, JK akan bertemu dengan panitia bersama, yakni Liga Dunia Islam dan Yayasan Wakaf Assalam guna penandatanganan Perjanjian Kerjasama. Untuk pertemuan di Mekkah, JK akan didampingi Wakil Ketua Umum DMI, yang juga Ketua Panitia Pembangunan Museum Nabi, Komjen (Purn) H Syafruddin.

Ia mengatakan, Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia, setelah pembangunan di Makkah, dan di Madinah. Museum Sejarah Nabis SAW di Indonesia rencananya akan dibangun di kawasan Jakarta Utara.

Sementara, peletakan batu pertama/groundbreaking-nya sudah dilakukan pada 26 Februari 2020, dihadiri Jusuf Kalla, Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa, Menteri Agama RI H. Fakhrurozi, Menteri BUMN Eric Tohir, Menteri Pertanahan/ Ka. ATR Sofyan Djalil dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Ph.D serta pejabat dan tokoh masyarakat.

Namun demikian, sebelum ke Mekkah, JK akan singgah di Vatikan terlebih dahulu. Untuk agenda di Vatikan, ini terkait dengan keterlibatan JK sebagai salah seorang juri pada Sayed Award for Human Fraternity.

Sayed Award for Human Fraternity merupakan anugerah persaudaraan kemanusiaan yang digagas pasca-pertemuan Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb.

Pertemuan itu menghasilkan Dokumen Abu Dhabi tentang persaudaraan untuk perdamaian dunia dan hidup berdampingan guna menangkal radikalisme. Dokumen itu ditandatangani di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 5 Februari 2019. JK merupakan satu dari lima juri yang dipercaya untuk memilih tokoh yang akan dianugrahkan Sayed Award for Human Franternity.

"Pak JK akan bertemu dengan pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus. Setelah dari Vatikan acara dilanjutkan ke Mekkah," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement