Rabu 21 Oct 2020 15:27 WIB

AS Siap Selesaikan Perjanjian Nuklir dengan Rusia

Rusia bersedia untuk menjalin kesepakatan kontrol nuklir dengan AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Polisi Rusia yang mengenakan topeng pelindung berbaris di depan rudal nuklir strategis Rusia RS-24 Yars yang bergerak di sepanjang jalan sebelum latihan malam parade militer Victory di Lapangan Merah, di Moskow, Rusia, 17 Juni 2020. Militer parade yang menandai peringatan 75 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II akan berlangsung di Lapangan Merah pada 24 Juni 2020.
Foto: EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Polisi Rusia yang mengenakan topeng pelindung berbaris di depan rudal nuklir strategis Rusia RS-24 Yars yang bergerak di sepanjang jalan sebelum latihan malam parade militer Victory di Lapangan Merah, di Moskow, Rusia, 17 Juni 2020. Militer parade yang menandai peringatan 75 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II akan berlangsung di Lapangan Merah pada 24 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku siap menyelesaikan kesepakatan pengendalian senjata nuklir dengan Rusia. Sebelumnya Moskow telah mengutarakan hal serupa.

"Kami menghargai kesediaan Federasi Rusia untuk membuat kemajuan dalam masalah pengendalian senjata nuklir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/10).

Baca Juga

Dia menyatakan, AS siap terlibat dalam diskusi dan pembicaraan. "AS siap bertemu segera untuk menyelesaikan kesepakatan yang dapat diverifikasi," kata Ortagus.

Sebelumnya Rusia telah mengindikasikan siap menerima proposal AS untuk membekukan sejumlah hulu ledak nuklir. Moskow pun bersedia memperpanjang perjanjian kontrol senjata terakhir yang dijalinnya dengan Washington.

Perjanjian yang dimaksud adalah New START (Strategic Arms Reduction Treaty). Perjanjian itu ditandatangani pada 2010 dan akan berakhir pada Februari 2021. New START melarang Washington dan Moskow mengerahkan lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir, membatasi rudal, dan pengebom berbasis darat serta kapal selam yang mengirimnya.

AS dan Rusia telah sama-sama keluar dari kesepakatan Intermediate-range Nuclear Forces (INF). Perjanjian itu ditandatangani kedua negara pada 1987. INF melarang Washington dan Moskow memproduksi dan memiliki rudal nuklir dengan daya jangkau 500-5.500 kilometer. Perjanjian INF bubar karena Rusia dan AS saling tuding telah melanggar poin-poin kesepakatan.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement