Rabu 21 Oct 2020 15:38 WIB

Presiden: 27 Tahun Diduduki Armenia, Kini Zangilan Bebas

Armenia menggugat Azerbaijan dengan tuduhan melakukan aksi terorisme internasional.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Pemandangan kendaraan setelah penembakan oleh artileri Azerbaijan dekat rumah sakit, selama konflik militer di kota garis depan Martakert, wilayah separatis Nagorno-Karabakh, Senin, 19 Oktober 2020.
Foto: AP/STR
Pemandangan kendaraan setelah penembakan oleh artileri Azerbaijan dekat rumah sakit, selama konflik militer di kota garis depan Martakert, wilayah separatis Nagorno-Karabakh, Senin, 19 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan negaranya berhasil membebaskan Kota Zangilan yang terletak di Karabakh. Kota yang selama 27 tahun diduduki oleh Armenia.

Pada Rabu (21/10) media Turki, Daily Sabah melaporkan pasukan Azerbaijan juga kabarnya berhasil membebaskan sejumlah desa dari pendudukan Armenia. Enam desa di Fuzuli, tujuh desa di Jabrayil, lima desa di Khojavend dan enam desa di Zangilan.

Baca Juga

Bentrokan antara Azerbaijan dan Armenia pecah pada September lalu. Berdasarkan data resmi pertempuran ini sudah menewaskan lebih dari 700 orang dari kedua belah pihak.

Armenia dan Azerbaijan sepakat menggelar gencatan senjata yang harusnya mulai berlaku pekan depan. Namun dalam 24 jam kesepakatan itu runtuh setelah kedua belah kembali saling menyerang.

Armenia menuduh Azerbaijan melakukan tindakan terorisme internasional. Azerbaijan dinilai telah menggunakan tentara-tentara bayaran untuk terlibat dalam pertempuran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement