REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman, Sumatra Barat, menargetkan menyalurkan dana zakat dari aparatur sipil negara (ASN) dan swasta sekitar Rp 5 miliar hingga akhir tahun 2020.
"Kas di Baznas Kota Pariaman itu hingga sekarang mencapai Rp 5 miliar," kata Pelaksana Tugas Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin usai pelantikan pengganti antar waktu pimpinan Baznas Pariaman, Rabu (21/10).
Ia menyampaikan dana zakat tersebut akan digunakan untuk pengentasan kemiskinan, biaya pendidikan, serta sarana dan kegiatan Baznas Kota Pariaman. "Saat ini kami fokus untuk mengentaskan kemiskinan," katanya.
Penggantian pimpinan Baznas tersebut karena ada pimpinan badan amil itu mengundurkan diri dan menurutnya hal itu disebabkan oleh miskomunikasi. Ia menegaskan penggantian pimpinan Baznas tersebut tidak ada hubungannya dengan politik pada Pilkada Sumbar 2020.
"Ini murni agar dana zakat dapat disalurkan kepada masyarakat," ujarnya.
Ia menyampaikan pimpinan Baznas Pariaman yang sekarang bekerja hingga 7 Februari 2021 sehingga dirinya meminta agar dapat bekerja secara maksimal. Sementara Ketua Baznas Pariaman, Jamohor mengatakan kas di Baznas Kota Pariaman hingga sekarang yang terletak di tiga bank di daerah itu lebih dari Rp 5 miliar.
Ia menyebutkan dana tersebut berasal dari ASN di daerah itu selama setahun sekitar Rp3 miliar sedangkan sisanya merupakan dana zakat sisa tahun kemarin yang belum disalurkan dan zakat pihak swasta. Penyaluran akan lebih terbuka serta mengedepankan warga yang berhak menerima.
"Dana ini yang akan kami bagikan kepada sekitar 2.000 warga di empat kecamatan di Pariaman hingga akhir tahun," kata dia.