REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO – Seorang misionaris Swiss, Beatrice Stockli yang ditahan ekstremis Islam di Mali selama empat tahun terakhir dilaporkan telah terbunuh.
Dilansir dari laman Christian Today pada Rabu (21/10), Stockli diculik dari rumahnya di Mali pada 2016. Sebuah video yang dirilis para penculiknya menyatakan, "Beatrice Stockli adalah seorang biarawati Swiss yang menyatakan perang melawan Islam dalam upayanya untuk mengkristenkan Muslim."
Para penculik tersebut mengaku dari kelompok militan yang berbasis di Aljazair, Alqaeda di Islamic Maghreb.
Berita kematiannya disampaikan pekerja amal Prancis Sophie Petronin (75) yang baru-baru ini dirilis, yang juga diculik para ekstremis pada 2016.
Petronin mengatakan, Stockli ditembak mati oleh para penculiknya sekitar sebulan yang lalu, ketika dia menolak untuk pindah ke lokasi lain.
Pekerja amal tersebut mengatakan, mereka sering dipindahkan untuk menghindari tentara Mali dan Prancis. Anggota Dewan Federal Swiss, Ignazio Cassis mengonfirmasi kematian Stockli dalam sebuah pernyataan.
"Dengan sangat sedih saya mengetahui kematian sesama warga kami. Saya mengutuk tindakan kejam ini dan mengungkapkan simpati saya yang terdalam kepada kerabat," kata dia.
Kantor luar negeri Swiss (FDFA) menyatakan telah berulang kali melobi pihak berwenang Mali untuk pembebasan Stockli. Dengan berita kematiannya, FDFA mengatakan sedang berusaha untuk menemukan jenazahnya.
"Swiss akan melakukan segala upaya untuk melestarikan sisa-sisa sandera Swiss. Untuk tujuan ini, FDFA juga akan mendekati pemerintahan transisi di Mali," sebut FDFA.