Kamis 22 Oct 2020 00:15 WIB

Surat Kabar Prancis Terima Ancaman Terkait Karikatur Nabi

Koran La Nouvelle Republique menerbitkan ulang sketsa gambar Nabi Muhammad

Red: Nur Aini
 Orang-orang berkumpul untuk pawai berjaga, dijuluki Marche Blanche (White March) untuk memberi penghormatan kepada guru Samuel Paty yang dibunuh di Conflans Saint-Honorine, dekat Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Guru sekolah Prancis Samuel Paty di 16 Oktober dipenggal di Paris, Prancis, oleh penyerang berusia 18 tahun bernama Abdoulakh Anzorov yang ditembak mati oleh polisi. Paty adalah seorang guru sejarah yang baru-baru ini menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas.
Foto: EPA-EFE/JULIEN DE ROSA
Orang-orang berkumpul untuk pawai berjaga, dijuluki Marche Blanche (White March) untuk memberi penghormatan kepada guru Samuel Paty yang dibunuh di Conflans Saint-Honorine, dekat Paris, Prancis, 20 Oktober 2020. Guru sekolah Prancis Samuel Paty di 16 Oktober dipenggal di Paris, Prancis, oleh penyerang berusia 18 tahun bernama Abdoulakh Anzorov yang ditembak mati oleh polisi. Paty adalah seorang guru sejarah yang baru-baru ini menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- La Nouvelle Republique, surat kabar daerah di Prancis, mengaku menerima ancaman di media sosial setelah mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad pada halaman muka. Hal itu berdasarkan keterangan salah satu jurnalisnya.

Pada 18 Oktober 2020, koran La Nouvelle Republique menerbitkan ulang sketsa gambar Nabi Muhammad dari majalah Charlie Hebdo yang menyoroti ancaman dari kelompok ekstremis Islam, menyusul pembunuhan guru Prancis bernama Samuel Paty pada pekan lalu.

Baca Juga

Jurnalis tersebut, Christophe Herigault, mengatakan kepada BFM TV pada Rabu (21/10) bahwa pihaknya mendapatkan reaksi positif atas penerbitan itu dengan dalih kebebasan berpendapat dan demokrasi, namun sejumlah komentar lainnya bernada ancaman.

"Ada empat sampai lima ancaman, khususnya di Facebook, yang membuat kami mengajukan permohonan yudisial sebagai jalan satu-satunya," ujar Herigault.

Pembunuhan Samuel Paty disinyalir juga terkait dengan kasus kartun Nabi yang dalam kepercayaan Islam, gambaran apapun dari Nabi Muhammad merupakan penistaan.

Paty dipenggal pada siang hari di luar sekolahnya di pinggiran kota Paris oleh remaja 18 tahun, usai dirinya menunjukkan kartun seorang pria telanjang yang menurutnya Nabi kepada muridnya di kelas dengan alasan kebebasan berekspresi, yang memicu kemarahan orang tua murid Muslim. Polisi kemudian menembak mati pelaku pemenggalan.

Peristiwa yang terjadi pada Paty itu menjadi sorotan di Prancis, serupa dengan penyerangan maut di kantor majalah Charlie Hebdo yang terjadi lima tahun silam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement